Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, Anda mungkin sudah tahu mengenai angkak, salah satu obat tradisional yang sering dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati penyakit demam berdarah dengue (DBD). Atau Anda sendiri mungkin pernah punya pengalaman saat ada keluarga yang menderita DBD, ia diberikan angkak agar lekas sembuh.
Sebenarnya, apa sih, angkak itu? Angkak adalah sejenis beras yang telah melalui proses fermentasi oleh jamur Monascus purpureus. Proses fermentasi inilah yang membuatnya berubah warna menjadi merah kecokelatan.
Melansir dari Mayo Clinic, angkak sendiri telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama berabad-abad karena khasiatnya yang memang bagus untuk kesehatan. Dalam angkak ditemukan senyawa monacolin K, yakni bahan aktif yang sama yang ditemukan dalam obat penurun kadar kolesterol.
Karena alasan inilah, angkak sering digunakan sebagai obat alternatif untuk membantu mengurangi kadar kolesterol dan mendukung kesehatan jantung. Penelitian lain juga menunjukkan efek menguntungkan angkak lainnya, mulai dari menurunkan pertumbuhan sel kanker hingga meningkatkan gula darah dan kadar insulin.
Akan tetapi, masyarakat Indonesia bisa jadi lebih mengenal manfaat angkak yang paling dipercaya adalah untuk mengatasi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Namun, benarkah demikian dan seberapa efektif angkak dapat mengobati DBD?
Benarkah Angkak Dapat Menyembuhkan DBD?
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, seperti Indonesia. Orang yang terkena DBD akan mengalami demam dan kadar trombosit darahnya akan menurun yang bisa berakibat fatal bagi penderitanya.
Baca juga: Waspada Demam Berdarah Dengue, Kenali Gejala DBD pada Anak
Manfaat angkak untuk mengobati DBD sebenarnya kurang tepat. Pada dasarnya, angkak tidak bertujuan untuk menghilangkan virus penyebab DBD, melainkan hanya untuk meringankan gejala DBD. Berdasarkan sebuah penelitian dengan menggunakan tikus, diketahui bahwa angkak bekerja dengan cara meningkatkan trombosit secara signifikan berkat kandungan di dalamnya. Meskipun demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti manfaat angkak dalam membantu meringankan DBD.
Bagaimana cara menggunakan angkak untuk membantu mengurangi gejala DBD? Biasanya, angkak diberikan kepada pasien DBD dalam berbagai cara, bisa dengan dicampurkan ke dalam makanan, diberikan dalam bentuk kapsul, atau diminum dalam bentuk minuman teh angkak. Namun yang sering digunakan dan juga lebih mudah adalah dengan direbus bersama air, lalu penderita DBD meminum air rebusan angkak tersebut.
Adakah Efek Samping yang Bisa Ditimbulkan dari Angkak?
Meskipun dinilai cukup bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan, tetapi angkak dapat menimbulkan sejumlah efek samping tertentu. Dilansir dari berbagai sumber, mengonsumsi angkak dapat menimbulkan efek samping yang ringan, seperti rasa ketidaknyamanan pada perut, sakit kepala, dan perut kembung
Bahkan, menurut penelitian pada tahun 2017, dalam kasus yang lebih ekstrem, konsumsi angkak juga menimbulkan efek samping lainnya, seperti gangguan otot, toksisitas hati dan reaksi alergi. Karena alasan inilah, sangat penting untuk memperhatikan dosis penggunaan yang disarankan.
Karena penelitian masih sangat terbatas mengenai keamanan jangka panjang dari konsumsi angkak, maka dari itu angkak tidak disarankan bagi wanita hamil, sedang mencoba hamil, atau menyusui.
Jika Anda melihat gejala yang merugikan setelah mengonsumsi angkak, pertimbangkan untuk mengurangi dosis penggunaan atau hentikan penggunaan, lalu konsultasikan dengan dokter ahli. (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. Nutraceuticals World)
- Tag:
- angkak
- demam berdarah
- dbd
- kesehatan