Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Wah, Si Kecil sudah mulai bisa menggenggam benda-benda dengan cukup kuat. Tapi, kok semua benda dan bahkan tangannya sendiri ia masukkan ke mulutnya? Jangan-jangan, bayi Anda sedang dalam masa tumbuh gigi pertama, yang bisa terjadi sejak usia 4 bulan.
Proses ini memang umum terjadi pada bayi, di mana Si Kecil akan merasa tidak nyaman dan nyeri akibat pertumbuhan gigi yang dialaminya. Sebagai cara untuk mengurangi nyeri akibat tumbuh gigi, ia akan mulai menggigit benda atau apa pun yang bisa masuk ke dalam mulutnya, Moms. Untuk mengatasinya hal tersebut, teether bisa menjadi solusi yang tepat buat diberikan pada Si Kecil di fase ini.
Namun, Moms juga harus memilih teether yang tepat dari segala sisi agar aman untuk dipakai oleh bayi Anda. Dari banyaknya jenis teether yang ada di pasaran, pastikan teether yang Anda berikan sudah terjamin aman untuk Si Kecil dengan mengecek beberapa hal berikut ini, Moms.
1. Bahan Teether
Sebaiknya Moms memilih teether berbahan silikon atau karet yang empuk ketika digigit oleh Si Kecil. Pastikan juga teether terbuat dari bahan yang bebas BPA (Bisphenol-A) dan PVC (Phthalates). Sebab, zat kimia tersebut bisa memengaruhi kondisi bayi, seperti memicu alergi, perubahan perilaku dan emosi, hingga pengelolaan sistem imun yang buruk.
2. Bentuk dan Tekstur Teether
Moms dapat memilihkan teether yang punya ukuran agak besar sehingga Si Kecil tidak bisa memasukkan seluruh bagian teether ke dalam mulutnya yang justru bisa mengakibatkan risiko bayi tersedak. Untuk teksturnya sendiri, di tahap awal, Moms bisa memberikan teether yang cukup lunak untuk memicu pertumbuhan gigi Si Kecil. Sedangkan di usia yang sudah agak besar, berikan teether yang agak keras agar tidak mudah pecah dan gigi bisa lebih kuat.
3. Isi Teether
Teether berbahan silikon atau karet akan ditambahkan isian berupa cairan yang akan membeku saat didinginkan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman pada gusi bayi saat ia tumbuh gigi. Isian gel justru akan memberikan sensasi dingin yang mampu menyamankan Si Kecil. Namun, tetap pastikan bahan teether bagian luar cukup kuat agar cairan tersebut tidak bocor dan malah tertelan oleh bayi.
4. Sertifikasi Teether
Teether yang aman juga harus bersertifikasi keselamatan yang memadai. Di Indonesia, pastikan teether yang Anda beli sudah lolos uji SNI. Sementara jika Moms membeli teether dari luar negeri, sertifikasi yang dipakai adalah ASTM F963 untuk Amerika Serikat dan EN71 untuk Eropa.
Yang Perlu Diperhatikan
Ketika memberikan teether pada Si Kecil, Moms juga harus memperhatikan dan mengawasi pemakaiannya agar tetap aman. Berikut ini beberapa hal yang Moms bisa lakukan:
⢠Jaga higienitas teether dengan rutin membersihkannya setelah dipakai Si Kecil. Pastikan tidak ada lagi air liur yang bisa menjadi sumber bakteri dengan mencuci teether menggunakan sabun khusus bayi dan air mengalir.
⢠Bersihkan juga area bermain atau lokasi Si Kecil menggunakan teether.
⢠Awasi saat Si Kecil sedang menggunakan teether agar tidak terlepas dari genggamannya dan dimasukkan lagi ke mulut, karena sudah terpapar bakteri lainnya.
⢠Simpan teether di wadah khusus untuk menghindari kontaminasi kotoran dari benda lain, terutama saat dibekukan di dalam freezer. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)