Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Berkat keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka penderita polio melalui imunisasi dan vaksinasi, WHO pun memberikan predikat negara bebas polio pada Maret 2014 lalu. Tetapi, kita tidak boleh terlena dan harus tetap melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyakit virus menular ini kembali mewabah. “Meskipun Indonesia sudah diberikan sertifikat bebas polio dari WHO, vaksinasi polio tetap perlu dilakukan. Hanya berganti saja, yang tadinya tetes sekarang melalu suntik, tetapi dalam dosis yang sama,“ ucap Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), MtroPaed.
Dilansir melalui Mayoclinic, virus polio hanya menginfeksi manusia dan menyebar melalui feses penderita. Selain feses, virus juga dapat ditularkan melalui air dan makanan yang terkena kontak langsung dengan Si Penderita. Virus dapat tersebar selama berminggu-minggu melalui feses penderita dan itulah yang menyebabkan polio mampu menyerang banyak orang dalam waktu bersamaan.
Walaupun vaksinasi merupakan salah satu upaya yang memiliki andil besar untuk mengurangi angka penderita polio, dr. Hindra menjelaskan tindak pencegahannya tidak hanya sampai di sana. Salah satu kunci pengendalian infeksi polio adalah dengan hidup sehat. Dokter yang juga merupakan konsultan penyakit infeksi dan pediatri tropis tersebut berkata, “Hidup sehat berarti memiliki sumber air bersih dan pengendalian lingkungan, serta limbah yang baik. Lingkungan harus sesuai standar dan kita pun harus selalu mencuci tangan, serta buang air besar di jamban.“ (Sagar/DC/Dok. Freedigitalphotos)