Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, salah satu masalah kulit yang bisa dialami bayi adalah biang keringat. Kondisi dengan nama lain miliaria ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik berwarna merah yang disertai dengan rasa gatal. Masalah kulit ini terjadi disebabkan adanya penyumbatan pada pori-pori kulit bayi yang sangat kecil.
Hal tersebut membuat keringat tidak dapat keluar, terutama di area lipatan kulit seperti leher, bagian dalam siku, perut, dada, atau bokong. Selain itu, biang keringat sendiri bisa terjadi saat cuaca sedang panas dan lembap, atau Si Kecil mengenakan pakaian berlapis, serta demam yang dialami.
Bahaya Biang Keringat
Meski terdengar sepele, namun biang keringat terbagi menjadi empat jenis yang risikonya bisa membahayakan bayi, yakni:
⢠Miliaria rubra: ini merupakan biang keringat pada bayi yang paling umum terjadi, dengan munculnya benjolan-benjolan kecil berwarna merah yang gatal.
⢠Miliaria crystallina: apabila biang keringat menjadi lebih parah, kondisi ini bisa terjadi dengan munculnya lepuhan-lepuhan kecil yang berwarna putih atau transparan.
⢠Miliaria profunda: ini menjadi kondisi biang keringat yang paling jarang terjadi, di mana kulit bayi akan memerah dan tampak seperti terbakar. Kondisi ini juga disertai dengan adanya lepuhan-lepuhan yang terlihat seperti jerawat dan bisa berisiko infeksi.
⢠Miliaria pustulosa: pada kondisi ini, muncul lepuhan-lepuhan yang mungkin dapat menjadi luka yang mengering atau keropeng. Saat luka tersebut terbuka, maka kulit akan berdarah.
Suhu ruangan, udara, serta cuaca yang terlalu panas bisa semakin memperburuk biang keringat pada bayi. Kepanasan berpotensi menyebabkan kematian bayi mendadak (SIDS) terutama saat ia tidur, serta serangan panas (heat stroke) ketika tubuhnya tidak dapat mengatur dan menurunkan suhunya sendiri.
Cara Mengatasi Biang Keringat
Sebenarnya, hal yang paling penting untuk mencegah serta mengatasi biang keringat adalah tetap menjaga suhu udara tetap sejuk serta berada di tempat yang teduh. Selain itu, Moms juga bisa lakukan beberapa hal berikut ini untuk membantu mengatasi biang keringat pada bayi:
⢠Pakaikan Si Kecil baju yang berbahan ringan seperti katun yang menyerap keringat serta cukup longgar. Untuk popoknya, pilih yang tidak memiliki pinggiran plastik untuk menghindari ruam popok.
⢠Berikan ASI untuk membuat tubuh Si Kecil tetap terhidrasi dengan baik.
⢠Saat memandikan bayi, pilih sabun yang tidak mengandung wewangian dan sedikit busa yang akan mencegah kulit kering.
⢠Anda bisa menyalakan AC atau kipas angin untuk menyejukkan ruangan, tapi jangan mengarahkan angin langsung ke tubuh bayi.
⢠Lap tubuh Si Kecil dengan waslap atau kain katun basah dan sejuk. Lalu, seka dengan handuk dan biarkan udara yang membuat tubuhnya kering secara alami.
⢠Oleskan losion atau krim hidrokortison untuk menyejukkan kulit bayi.
Terjadinya biang keringat memang menimbulkan rasa tidak nyaman pada Si Kecil. Karenanya, Moms perlu mengatasi kondisi ini sesegera mungkin. Segera hubungi dokter jika biang keringat Si Kecil semakin luas dan sudah lebih dari 3 atau 4 hari. Anda juga harus berkonsultasi dengan dokter jika Si Kecil mengeluh rasa sakitnya semakin menjadi-jadi, area yang terkena biang keringat semakin merah, terasa hangat, dan mulai bernanah. Adanya pembengkakan kelenjar getah bening yang disertai demam dan menggigil juga merupakan indikasi bahwa Anda harus segera membawa Si Kecil ke rumah sakit. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- bayi
- kulit bayi
- biang keringat