Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bagi ibu hamil, munculnya rasa mual merupakan fenomena yang umum terjadi, terutama pada trimester pertama. Namun dalam beberapa kasus, mual juga bisa menjadi pertanda adanya masalah pada kehamilan.
Mual dan muntah merupakan salah satu keluhan paling umum yang dialami ibu selama masa kehamilan. Biasanya, kondisi ini terjadi di awal masa kehamilan, terutama pada minggu pertama hingga bulan ketiga. Disinyalir, hanya 20 persen wanita yang tidak mengalami mual selama masa kehamilan.
Mual dan muntah pada ibu hamil dikenal dengan istilah morning sickness. Tapi pada kenyataannya, kondisi ini bisa terjadi kapan saja, termasuk pada malam hari. Pada sebagian ibu hamil, rasa mual dan muntah tersebut bisa terjadi sepanjang hari.
Penyebab Mual pada Ibu Hamil
Belum diketahui secara pasti apa penyebab mual dan muntah pada ibu hamil. Akan tetapi para ahli berpendapat bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh adanya perubahan hormon pada ibu selama masa kehamilan. Menurut mereka, rasa mual tersebut terkait dengan produksi human chorionic gonadotropin (HCG). HCG atau hormon kehamilan ini adalah hormon yang mulai diproduksi tubuh setelah sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim.
Mual dan muntah juga disebabkan oleh perubahan fisiologis yang dialami ibu hamil. Perubahan hormon progesteron yang berfungsi menenangkan otot polos rahim juga berpengaruh pada otot polos di saluran cerna. Akibatnya, pengosongan lambung terhambat sehingga lambung terisi gas yang menyebabkan mual dan muntah. Keadaan ini akan semakin parah di pagi hari apabila bumil tidak mengisi perutnya dengan makanan atau minuman di malam hari sebelum tidur.
Waspada Apabila...
Pada dasarnya, mual dan muntah merupakan kondisi umum yang dialami ibu hamil. Lantas mual dan muntah seperti apakah yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil? Menurut National Institute of Health (NIH), berikut adalah kondisi terkait mual pada ibu hamil yang perlu mendapatkan perhatian khusus:
1. Mual di pagi hari yang tak kunjung membaik meski sudah mencoba berbagai pengobatan rumahan.
2. Mual dan muntah berlanjut setelah 4 bulan kehamilan. Pada sebagian wanita, kondisi ini adalah normal. Meski begitu, Moms tetap harus memeriksakan diri apabila mengalaminya.
3. Muntah darah atau bahan yang terlihat seperti bubuk kopi.
4. Mual dan muntah yang disertai nyeri pada perut.
5. Mual dan muntah yang disertai demam hingga di atas 38 derajat Celsius.
6. Ibu hamil merasa sangat lemas hingga tidak sanggup berdiri.
7. Urine berwarna gelap atau kuning pekat dan tidak berkemih sama sekali selama lebih dari 8 jam.
8. Tidak dapat mengonsumsi makanan atau cairan apa pun tanpa dimuntahkan kembali selama 24 jam.
9. Terjadinya penurunan berat badan.
10. Muntah berulang yang tak terhentikan.
Selama masa kehamilan, tubuh ibu memang cenderung rentan mengalami gangguan kesehatan. Oleh sebab itu, perhatikan gejala dan tanda-tanda adanya masalah sehingga bisa segera ditangani. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)