Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Kapan Anak Boleh Konsumsi Minuman dengan Boba Tea?

Kapan Anak Boleh Konsumsi Minuman dengan Boba Tea?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Boba tea atau bubble tea menjadi salah satu menu minuman yang masih digandrungi hingga saat ini. Semakin banyak toko yang menjual beragam jenis minuman dengan topping berbahan dasar teh berwarna cokelat dengan rasa yang cukup legit ini.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun juga banyak yang tertarik untuk mencobanya. Bahkan, beberapa dari mereka ada yang ketagihan untuk mengonsumsi boba. Kalau begitu, apakah anak-anak, terutama di usia balita yang masih dalam tahap perkembangannya, boleh menikmati minuman kekinian tersebut?

Bisa Memicu Diabetes

Seperti disebutkan bahwa boba memiliki rasa legit, yang artinya gula menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk mengolahnya. Kadar gula yang cukup tinggi ini bisa memicu obesitas, merusak fungsi ginjal, hingga munculnya gejala diabetes pada anak di usia dini.

Selain itu, Si Kecil memang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi boba oleh para dokter karena dianggap memiliki kandungan kalori yang tinggi. Teh sebagai bahan dasar pembuatannya pun digunakan dalam jumlah cukup banyak, sehingga bisa berisiko meningkatkan kadar kafein dalam tubuh.

Tingginya kafein yang dikonsumsi anak dapat memengaruhi kondisi kesehatannya. Tak hanya pola tidur yang akan berubah karena rasa kantuk yang tertahan, tetapi juga bisa menyebabkan masalah pada pencernaan. Kondisi ini pun akan memengaruhi tumbuh kembang Si Kecil.

Meningkatkan Risiko Tersedak

Selain teh dan gula, tepung sagu atau tapioka juga menjadi bahan utama yang dibuat berbentuk bulat dan bertekstur kenyal. Karena menggunakan sedotan yang cukup besar, Si Kecil bisa saja terlalu bersemangat menyedot hingga tak sengaja tersedak oleh boba itu sendiri.

Boba pun bisa tanpa sengaja masuk ke paru-paru dan menyebabkan aspirasi paru. Dan kondisi terburuknya, anak Anda akan kesulitan bernapas, kehabisan oksigen, hingga kehilangan nyawa. Situasi tersebut bisa terjadi pada anak usia kurang dari 4 tahun dan tentunya sangat berbahaya.

"Apabila Si Kecil benar mengalami tersedak dan masih dalam kondisi sadar, tidak ada sesak, serta refleks batuk masih baik, segera bawa ke dokter atau Instalasi Gawat Darurat (IGD). Jika anak tidak sadar, tidak bernapas, dan nadi tidak teraba, segera lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP)," jelas dr. Kurniawan Taufiq Kadafi, M.Biomed, Sp.A(K) dalam buku Mengatasi Gawat Darurat pada Anak.

Tekstur boba yang kenyal juga membuat beberapa anak kesulitan saat mengunyah bubble dan justru cenderung untuk langsung menelannya saja. Kondisi ini akan mempersulit proses pencernaan, sehingga berpotensi menimbulkan penyumbatan di usus. Jadi mulai sekarang, ajarkan Si Kecil untuk membatasi atau menghindari mengonsumsi minuman dengan topping boba untuk menjaga kesehatannya ya, Moms. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)