Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Pakai Cairan Pembersih Kewanitaan saat Hamil, Bolehkah?

Pakai Cairan Pembersih Kewanitaan saat Hamil, Bolehkah?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Sudah tidak perlu diragukan lagi, menjaga kebersihan organ intim wanita memang sangat penting, terutama bagi ibu hamil. Kulit ibu hamil yang lebih sensitif membuatnya lebih rentan mengalami gatal, iritasi, dan infeksi. Untuk itu, sangat penting untuk senantiasa menjaga organ intim bumil tetap bersih, karena vagina yang terinfeksi bakteri dan kuman jahat bisa menyebabkan ISK atau infeksi saluran kemih lho, Moms. Bahaya kalau ibu hamil terserang ISK, karena dapat mengancam kesehatan kandungan Anda.

Untuk menjaga kebersihan vagina, banyak wanita yang menggunakan cairan pembersih kewanitaan atau vaginal douche. Apakah vaginal douche aman digunakan saat hamil? Apakah ini bisa mencegah ISK saat hamil? Untuk mengetahui jawabannya, baca penjelasan di bawah ini yuk, Moms.

Ibu Hamil Rentan ISK?

Mencegah ISK! Mungkin ini adalah salah satu alasan dari penggunaan cairan pembersih kewanitaan. Memangnya, ibu hamil rentan ISK? Sayangnya, jawabannya memang ya, Moms. Mengutip Verywell Family, terjadi perubahan anatomi di area kewanitaan saat hamil, yang membuat jarak saluran kemih dan kantong kemih (uretra) lebih dekat ke anus. Ini yang menyebabkan bakteri dari anus bisa dengan mudah berpindah ke saluran dan kantong kemih.

Selain itu, hormon-hormon kehamilan juga membuat uretra lebih lemah dan terbuka, ditambah lagi masalah lebih sulit untuk mengosongkan kantong kemih dengan sempurna. Semua itu bisa menyebabkan ibu hamil lebih rentan mengalami ISK, Moms.

Perlukah Pembersih Kewanitaan?

Walau kehamilan membuat Anda lebih rentan terkena ISK, namun para pakar tidak menyarankan untuk menggunakan pembersih kewanitaan, baik saat hamil maupun saat tidak hamil. Mengutip US Department of Health & Human Services, 1 dari 5 wanita berusia 15-44 tahun menggunakan cairan pembersih kewanitaan atau vaginal douche.

Padahal ini bukannya menjauhkan Anda dari penyakit, tetapi justru mendekatkan dengan berbagai masalah kesehatan lho, Moms. Selain infeksi saluran kemih saat hamil, membersihkan vagina dengan cairan pembersih kewanitaan juga bisa menyebabkan wanita subur menjadi lebih sulit mendapatkan kehamilan.

Bisa "Membersihkan" Sendiri

Kehamilan memang kerap diwarnai dengan berbagai keluhan, salah satunya adalah sering keluar cairan (biasa disebut keputihan) dengan warna dan bau yang tidak biasa atau lebih menyengat. Namun ini umum terjadi karena perubahan hormon-hormon kehamilan, Moms.

Walaupun begitu, jika hal tersebut sudah sangat mengganggu, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter saja, bukan dibersihkan dengan cairan pembersih kewanitaan. Cairan pembersih ini justru bisa mengubah keseimbangan flora (bakteri) yang hidup di vagina dan mengubah tingkat keasaman alami vagina.

Moms juga perlu tahu kalau tidak semua keputihan berbahaya, lho. Mengutip tulisan dokter Elizabeth Pryor, MD, FACOG, pada Parents, vagina dapat membersihkan diri sendiri secara alami, yaitu dengan mengeluarkan cairan vagina. Cairan yang keluar ini membuang sel-sel mati, bakteri, dan semen (air mani) dari dalam tubuh Anda.

Anda juga tidak perlu takut berlebih dengan bakteri di vagina, karena vagina yang sehat adalah yang memiliki bakteri baik dan jahat. Bakteri inilah yang menjaga tingkat keasaman vagina. Apa pentingnya menjaga tingkat keasaman vagina? Semakin seimbang tingkatnya, semakin terlindungi juga vagina Anda dari serangan iritasi dan infeksi. Yuk, ingatkan Moms lainnya untuk tidak menggunakan cairan pembersih area kewanitaan. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)