Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Atasi Konflik dalam Mengasuh Si Kecil

Atasi Konflik dalam Mengasuh Si Kecil

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Perbedaan pendapat dengan pasangan dalam mengasuh anak memang kerap terjadi. Ketika gaya mendidik Anda berbeda dari pasangan, bisa terjadi ketegangan tinggi di antara Anda dan pasangan. Bila  tidak segera diatasi dan disinkronisasi, anak-anak dan pernikahan Anda bisa berada dalam masalah.. Apa yang bisa Anda lakukan? Berikut beberapa tip yang dilansir dari sumber M&B UK.

 

1. Diskusikan Gaya Parenting Sejak Hamil
Ada baiknya Anda dan pasangan sudah memulai diskusi tentang gaya pengasuhan sejak sebelum Si Kecil lahir, sehingga Anda dapat saling memelajari pandangan masing-masing tentang pengasuhan yang tepat untuk Si Kecil. Pelajari buku-buku tentang pengetahuan bayi bersama pasangan Anda, dan temukan gaya pengasuhan yang mungkin akan cocok dengan Anda berdua.

 

2. Berbagi Tugas Pengasuhan
Saat Si Kecil lahir, sebagian besar orangtua lebih sering mengalami perselisihan. Hal tersebut terjadi karena Anda berdua sama-sama merasa bahwa dirinya lebih lelah dari yang lainnya, dan menganggap pasangan egois. Anda berdua memang perlu istirahat, sehingga menjadi sangat cepat marah. Salah satu solusinya, Anda berdua perlu berbagi tugas dalam mengasuh Si Kecil. Diskusikan juga pada pasangan Anda jika mengalami kesulitan dalam pengasuhan anak, dan lakukan kesepakatan sebagai solusi.

 

3. Pujilah Pasangan Anda
Bukan hanya anak Anda, pujilah pasangan Anda saat ia membuatkan secangkir teh untuk Anda yang lelah setelah mengurus Si Kecil seharian, atau membereskan rumah. Saling memuji dan menghargai bahkan dapat meningkatkan perasaan bahagia satu sama lain.

 

4. Kencan Romantis
Di sela kesibukan sebagai orangtua, sempatkan waktu untuk merasakan kembali bagaimana Anda berdua saling jatuh cinta untuk pertama kalinya. Luangkan waktu untuk pergi ke luar setiap minggu hanya berdua saja, dan banyak berbicara satu sama lain dari hati ke hati dengan suasana yang romantis. Hal tersebut akan meningkatkan ikatan Anda dan pasangan, dan saling memahami.

 

5. Kompromi
Jika emosi sudah memuncak, diskusikan solusi dan kesepakatan yang tepat untuk Anda berdua. Jika perlu, konsultasikan pada psikolog keluarga bagaimana menghadapi perbedaan pendapat dalam cara yang sehat. Namun, jangan pernah membawa anak dalam perdebatan dengan pasangan. Apalagi menyuruh anak memilih salah satu sisi, atau bertengkar di depan mereka, karena hal tersebut dapat mengganggu mental anak. (Aulia/OCH/dok.M&B)