Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Mengenal Herpangina, Infeksi Mulut dan Tenggorokan pada Anak

Mengenal Herpangina, Infeksi Mulut dan Tenggorokan pada Anak
Mengenal Herpangina, Infeksi Mulut Dan Tenggorokan Pada Anak.

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, pernah mengalami Si Kecil merasa kesulitan makan dan tenggorokannya terasa sakit? Ada banyak masalah kesehatan yang bisa menyerang mulut dan tenggorokan anak, salah satunya adalah herpangina.

Mengutip dari laman Medical News Today, herpangina adalah kondisi medis yang ditandai dengan munculnya lecet atau bisul di bagian belakang tenggorokan dan langit-langit mulut Si Kecil. Untuk tahu lebih lanjut seputar herpangina, simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Moms.

Apa Itu Herpangina?

Herpangina adalah infeksi pada mulut dan tenggorokan anak yang disebabkan oleh sekelompok virus yang disebut enterovirus. Infeksi yang disebabkan oleh enterovirus bersifat sangat menular dan mudah menyebar dari satu anak ke anak lainnya.

Herpangina sendiri dapat menular melalui tetesan air liur, bersin, ataupun batuk. Namun, dalam kebanyakan kasus, herpangina mudah diobati dan gejalanya dapat sembuh dengan cepat.

Umumnya, herpangina biasa menyerang anak-anak usia 3 hingga 10 tahun, karena, anak di usia tersebut biasanya belum mengembangkan antibodi yang diperlukan untuk melawan infeksi virus. Virus penyebab herpangina dapat bertahan hidup selama beberapa hari di luar tubuh anak, seperti pada benda-benda seperti gagang pintu atau mainan.

Herpangina juga dapat menyerang orang dewasa, namun kemungkinan besar orang dewasa sudah mengembangkan antibodi untuk melawan infeksi virus ini, sehingga lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi.

Gejala Herpangina pada Anak

Gejala Herpangina bisa bervariasi pada setiap anak. Namun, gejala yang paling umum meliputi:

• Demam tinggi

• Sakit tenggorokan

• Muncul lecet dan bisul pada mulut dan tenggorokan anak yang tampak berwarna abu-abu dengan lapisan luar berwarna merah

• Kehilangan nafsu makan dan menolak untuk makan

• Kesulitan menelan

• Sakit kepala

• Sakit leher

• Kelelahan yang parah

• Pembengkakan kelenjar getah bening

• Muntah

• Karena beberapa anak mungkin menolak makan atau minum karena tenggorokannya sakit, Si Kecil pun berisiko mengalami dehidrasi.

Virus paling menular selama 7 hari pertama setelah terinfeksi. Periode ini dikenal sebagai masa inkubasi. Pada periode inkubasi ini anak mungkin saja tidak menunjukkan gejala visual.

Pengobatan Herpangina pada Anak

Biasanya, antibiotik tidak dapat digunakan untuk membunuh virus, serta tidak ada obat khusus untuk mengobati virus yang menyebabkan herpangina. Perawatan untuk herpangina umumnya difokuskan untuk mengatasi gejala infeksi yang menyerang anak selama 7 sampai 10 hari setelah terinfeksi.

Jika Si Kecil mengalami nyeri pada mulut dan tenggorokan, sakit kepala, atau demam, Anda bisa memberikannya obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau asetaminofen. Namun pastikan obat yang diberikan harus diresepkan oleh dokter dan sesuai untuk anak.

Terdapat beberapa pengobatan rumahan yang dapat Moms lakukan untuk meredakan gejala dan rasa tidak nyaman pada anak yang disebabkan oleh herpangina, yakni:

• Bersihkan mulut anak dengan berkumur menggunakan larutan air hangat dan garam secara teratur. 

• Jaga tubuh anak tetap terhidrasi.

• Oleskan krim dan gel topikal seperti lidokain untuk meredakan rasa nyeri pada mulut atau tenggorokan anak. Namun, pastikan krim dan gel topikal tersebut diresepkan oleh dokter dan sesuai untuk anak-anak.

• Konsumsi makanan yang tidak menyebabkan iritasi. Beberapa makanan dapat memperparah kondisi lecet pada mulut dan tenggorokan, seperti makanan panas, gorengan, makanan pedas, asin, atau buah asam seperti jeruk. Mengonsumsi buah non-sitrus (seperti pisang), sayuran, produk susu, dan makanan penenang lainnya merupakan pilihan tepat selama infeksi herpangina.

Jika gejala tidak kunjung membaik dalam 1 minggu atau muncul gejala baru, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Pengobatan lebih lanjut untuk herpangina bisa dilakukan setelah adanya diagnosis dari dokter. Diagnosis herpangina biasanya dibuat berdasarkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.

Selain itu, dokter juga biasanya akan memeriksa faktor lainnya, yang menunjukkan kondisi herpangina, antara lain usia anak yang terkena infeksi, paparan anak kepada orang lain yang terinfeksi, masa inkubasi, dan waktu.anak terkena virus. (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. PvProductions/Freepik)