Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, Anda mungkin sudah sering mendengar istilah panas dalam. Ya, panas dalam merupakan gangguan yang umum dialami tidak hanya oleh orang dewasa tapi juga anak-anak. Gangguan ini kerap dikaitkan dengan rasa tidak nyaman dan nyeri di tenggorokan saat kita menelan.
Sebenarnya, istilah panas dalam sendiri tidak dikenal dalam dunia medis. Kondisi ini bukanlah suatu penyakit, melainkan kumpulan gejala dari penyakit di tenggorokan, atau gejala awal dari infeksi virus maupun bakteri. Lantas bagaimana cara mengatasi panas dalam yang sering terjadi pada balita?
Gejala dan Penyebab Panas Dalam pada Anak
Ada banyak keluhan kesehatan yang sering dihubungkan dengan istilah panas dalam, antara lain nyeri di tenggorokan, sakit saat menelan, bibir pecah-pecah, dan bau mulut. Umumnya kondisi ini terjadi setelah mengonsumsi makanan tertentu, seperti makanan yang digoreng, makanan yang dibakar, atau makanan berbumbu pekat. Keluhan panas dalam juga tak jarang diderita anak akibat pergantian cuaca.
Sedangkan dalam dunia medis, gangguan panas dalam bisa dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan. Gejala panas dalam berkaitan dengan peradangan yang terjadi di dalam tubuh. Beberapa jenis penyakit yang bisa membuat anak merasakan gejala panas dalam, antara lain:
⢠Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA). Penyakit ini umumnya diawali dengan gejala seperti gatal dan nyeri di tenggorokan, bersin-bersin, hidung tersumbat, batuk, dan demam selama 2-3 hari.
⢠Iritasi tenggorokan. Penyakit ini disebabkan oleh paparan polusi udara, makanan maupun minuman panas, atau penggunaan suara yang berlebihan, seperti berteriak-teriak.
⢠Radang amandel. Tonsilitis atau radang amandel bisa menyebabkan Si Kecil sulit menelan dan membuat kelenjar getah bening di sisi leher ikut membengkak. Masalah ini kebanyakan disebabkan oleh infeksi virus.
⢠Naiknya asam lambung. Gejala refluks asam lambung umumnya disertai dengan panas atau perih di ulu hati dan tidak nyaman di tenggorokan.
Ketika menderita panas dalam, Si Kecil tentu akan merasa tidak nyaman saat beraktivitas. Bahkan saat tiba waktu makan, ia mungkin tidak akan memiliki nafsu makan karena merasa tidak nyaman di tenggorokannya.
Cara Mengatasi Panas Dalam yang Diderita Anak
Tidak semua gejala panas dalam harus diatasi dengan pemberian obat-obatan, Moms. Semua tergantung pada penyebabnya. Jika Si Kecil mengalami gejala ringan, Anda bisa membantunya kesembuhannya dengan cara mengajak balita Anda beristirahat dengan cukup dan menghindari paparan asap rokok.
Seringlah berikan air putih pada Si Kecil karena ini bisa membantu melembapkan tenggorokan dan mencegah terjadinya dehidrasi. Selain itu, Moms juga bisa ajak anak berkumur dengan air hangat yang dicampur dengan sedikit garam. Anda juga bisa berikan Si Kecil makanan dan minuman yang membuat tenggorokan jadi nyaman, seperti teh hangat dengan madu, buah yang kaya kandungan air, serta sup hangat.
Akan tetapi, jika panas dalam pada anak disertai gejala lain yang meresahkan atau panas dalam tidak kunjung memberikan tanda-tanda membaik, Moms perlu segera membawa Si Kecil ke dokter. Ada sejumlah gejala tambahan yang perlu Moms harus periksakan ketika anak mengalami panas dalam. Gejala tersebut antara lain:
⢠Kesulitan menelan
⢠Kesulitan untuk bernapas
⢠Mengeluhkan leher yang terasa bengkak atau kaku
⢠Kesulitan membuka mulut secara lebar
⢠Demam tak kunjung turun
⢠Panas dalam tak mereda setelah beberapa hari
⢠Anak tampak sangat lesu dan tidak bertenaga
⢠Muncul cairan nanah di bagian belakang tenggorokan Si Kecil.
Dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan diagnosis, misalnya jika panas dalam pada anak disebabkan oleh infeksi bakteri, maka Si Kecil akan diberikan antibiotik. Adapun infeksi yang disebabkan oleh virus tidak akan diresepkan antibiotik. (M&B/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- anak
- balita
- panas dalam