Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Zat Beracun dalam Rokok

Zat Beracun dalam Rokok

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Kita semua pasti sudah tahu kalau rokok sangat berbahaya bagi kesehatan dan menjadi sumber berbagai macam penyakit. Selain nikotin, tar, dan karbon monoksida, yang merupakan 3 bahan utama dalam rokok, masih banyak bahan beracun lainnya yang dapat membuat Anda bergidik dan mungkin tidak akan pernah mau mencobanya.

 

Smoke Free Forsyth adalah sebuah situs yang didedikasikan untuk menolong masyarakat Forsyth County, North Carolina, AS, agar berhenti merokok. Dalam situs tersebut, mereka menjelaskan bahwa rokok mengandung 4.000 zat kimia, yang beberapa di antaranya merupakan zat yang kerap ditemukan di dalam limbah beracun. Zat-zat itu adalah aseton (penghapus cat kuku), amonia (pembersih perabotan rumah tangga), dan hazamine (pemanas yang digunakaan saat barbekyu).

 

Rokok juga mengandung arsenik, butana, formaldehida, hidrazin, timah, dan polonium. Arsenik merupakan salah satu zat dalam racun tikus, butana digunakan untuk membuat bahan bakar, formaldehida berfungsi sebagai pengawet hewan mati, dan hidrazin adalah bahan bakar roket. Sementara itu, timah mengandung racun berdosis tinggi dan polonium merupakan unsur radioaktif penyebab kanker.

 

“Rokok tidak hanya mengandung tanaman tembakau alami, namun juga ratusan bahan kimia lainnya. Masalah akan semakin gawat ketika bahan-bahan kimia tersebut terbakar, karena mereka menciptakan bahan kimia lain yang berdampak buruk bagi kesehatan,” ucap dr. Luz Claudio, ilmuwan kesehatan lingkungan dari Mount Sinai School of Medicine, AS, seperti dikutip dari Dailymail UK.

 

The American Lung Association menuturkan paling tidak sebanyak 69 bahan kimia dalam rokok dapat menyebabkan kanker maupun keracunan. Organisasi itu menambahkan, merokok adalah salah satu penyebab kematian di Amerika Serikat dan paparan asap rokok mengakibatkan sekitar 50.000 kematian setiap tahunnya. (Sagar/DC/Dok. Dailymail UK)