Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Selama masa kehamilan, Moms akan mengalami banyak perubahan, terutama pada fisik Anda, mulai dari kulit yang menjadi lebih kering, bengkak pada bagian kaki, dan degup jantung yang meningkat. Hampir seluruh perubahan ini akan kembali seperti sedia kala setelah Anda melahirkan nanti dan tidak berbahaya. Akan tetapi, denyut jantung yang tinggi sering kali mungkin menjadi sumber kekhawatiran tersendiri bagi para ibu hamil.
Faktanya denyut jantung ibu hamil bisa mencapai 100 bpm (denyut per menit), jika dibandingkan dengan rata-rata denyut jantung orang yang tidak hamil di kisaran angka 60 bpm. Lalu, dalam kondisi apakah denyut jantung ibu hamil dinyatakan normal? Untuk menjawabnya, yuk simak penjelasan berikut ini, Moms!
Karakteristik Denyut Jantung Ibu Hamil yang Normal
Selama hamil, jantung Anda bekerja lebih keras untuk memompa darah menuju rahim guna mendukung pertumbuhan janin. Jantung memompa sekitar 30-50 persen lebih banyak darah daripada sebelumnya.
Mengutip Medical News Today, tidak ada ketentuan umum yang menyatakan denyut jantung bumil terlalu tinggi atau terlalu rendah. Saat berkonsultasi pun dokter akan memeriksa riwayat denyut jantung dan perubahannya seiring dengan bertambahnya masa kehamilan Anda.
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2019 memeriksa perkembangan denyut jantung lebih dari 36.000 ibu hamil. Studi ini menemukan bahwa rata-rata ibu hamil mengalami peningkatan denyut jantung sebanyak 10 persen atau 7-8 denyut per menit.
Studi ini juga menemukan bahwa denyut jantung meningkat secara stabil selama masa kehamilan. Pada usia kehamilan 10 minggu, misalnya, rata-rata denyut jantung ibu hamil adalah 79,3 bpm, sedangkan pada usia kandungan 40 minggu denyut jantung meningkat menjadi 86,9 bpm.
Denyut jantung selama hamil dapat lebih tinggi atau lebih rendah daripada angka rata-rata di atas jika kondisi sebelum hamil juga lebih tinggi atau lebih rendah. Untuk itu, Moms perlu berkonsultasi dengan dokter guna memastikan apakah jantung Anda berdenyut secara normal atau tidak selama hamil.
Jika Denyut Jantung Tidak Normal
Ada kalanya ibu hamil mengalami denyut jantung yang tidak normal, baik lebih rendah maupun lebih tinggi. Beberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi ini antara lain adalah denyut jantung yang abnormal sejak sebelum hamil, penyakit jantung, aritmia, aktivitas berolahraga, dan munculnya kecemasan berlebih.
Jika Anda memiliki denyut jantung yang tidak normal, maka Moms perlu menemukan penyebabnya. Berkonsultasi dengan dokter merupakan langkah yang tepat. Namun secara umum, menjalani gaya hidup sehat bisa mendukung denyut jantung yang normal.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga denyut jantung normal, yakni berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, mendapatkan perawatan prenatal yang cukup, menghindari rasa cemas berlebih, dan menjaga kesehatan mental Anda.
Segera konsultasikan dengan dokter jika Moms merasa perubahan denyut jantung disertai dengan dada yang terasa sesak, kesulitan bernapas, sakit kepala yang intens, sakit perut, bengkak yang mendadak pada kaki, serta tekanan darah yang tiba-tiba. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)