Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Pneumonia merupakan infeksi yang menyerang jaringan paru-paru hingga mengalami peradangan atau pembengkakan dan bisa menyebabkan gangguan serius. Penderitanya bukan hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak. Penyebab pneumonia bisa beraneka ragam, mulai dari bakteri, jamur, serta sejumlah virus.
Jika tidak segera ditangani, pneumonia bisa berakibat fatal, khususnya terhadap anak di bawah usia lima tahun. Pneumonia bahkan menjadi penyebab kematian terbesar kedua balita di Indonesia. Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), pneumonia masih menjadi penyakit infeksi yang paling mematikan untuk anak berusia kurang dari 5 tahun.
Pentingnya Vaksin untuk Cegah Pneumonia
Pneumonia bisa menimbulkan gejala ringan hingga berat. Umumnya, gejala yang dialami penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, dan sesak napas. Meskipun begitu, pneumonia yang juga dikenal dengan istilah paru-paru basah ini juga bisa menyebabkan kematian. Untungnya, pneumonia bisa dicegah dengan vaksin.
Vaksin pneumonia merupakan salah satu vaksin yang penting untuk diberikan kepada bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Vaksin pneumonia adalah vaksin yang diberikan untuk melindungi tubuh dari pneumonia dan penyakit infeksi lain yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae atau bakteri pneumokokus.
Melansir laman Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, saat ini ada 2 jenis vaksin pneumonia yang berbeda dari komposisi, pemberian, serta fungsinya, yakni:
1. Vaksin PCV13. Tipe pertama ini disebut dengan pneumococcal conjugate vaccine (PCV). Vaksin ini memberikan kekebalan terhadap 13 strain bakteri Streptococcus pneumoniae. Ke-13 strain ini adalah yang paling sering menyebabkan penyakit pneumonia pada manusia.
Vaksin PCV13 ditujukan untuk anak berusia kurang dari 2 tahun, orang dewasa usia lebih dari 65 tahun, serta usia 2 hingga 64 tahun dengan kondisi khusus, misalnya memiliki penyakit jantung atau paru-paru yang bersifat kronis.
2. Vaksin PPSV23. Tipe kedua dari vaksin pneumonia yang beredar saat ini disebut juga dengan pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV). Sesuai namanya, vaksin ini memberikan proteksi terhadap 23 strain bakteri pneumokokus.
Jika vaksin PCV13 ditujukan kepada anak di bawah usia 2 tahun, maka PPSV23 ditujukan kepada kelompok umur yang lebih dewasa. Mereka adalah orang dewasa usia 65 tahun ke atas, atau usia 2 hingga 64 tahun dengan kondisi khusus seperti yang telah disebutkan. Vaksin ini juga disarankan untuk diberikan pada dewasa usia 19 hingga 64 tahun yang memiliki kebiasaan merokok.
Vaksin PPSV23 ditujukan untuk pemberian single dose alias satu kali pemberian. Biasanya sebelum pemberian vaksin PPSV23 diberikan terlebih dahulu satu dosis vaksin PCV13. Hal ini untuk mengoptimalkan kekebalan tubuh yang dihasilkan.
Siapa Saja yang Perlu Menerima Vaksin Pneumonia?
Mengutip Alodokter, vaksin pneumonia ditujukan bagi mereka yang memiliki risiko tinggi terserang bakteri pneumokokus, yaitu anak berusia di bawah 5 tahun dan para lansia. Selain anak-anak dan lansia, vaksin pneumonia juga perlu diberikan kepada orang-orang yang memiliki penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti:
⢠Daya tahan tubuh lemah, misalnya karena infeksi HIV dan efek samping kemoterapi
⢠Kelainan bawaan lahir (kelainan kongenital), seperti penyakit jantung bawaan
⢠Penyakit kronis, seperti asma, diabetes, dan gagal ginjal kronis
⢠Kelainan darah, seperti talasemiadan anemia sel sabit
⢠Riwayat operasi, seperti operasi implan koklea, transplantasi organ, atau pengangkatan limpa
⢠Kebiasaan merokok.
Di Indonesia sendiri vaksin pneumonia memang masih merupakan vaksin pilihan. Namun pemerintah berencana untuk membuat vaksin ini menjadi program nasional, yang berarti nantinya vaksin ini dapat diperoleh secara gratis bagi seluruh anak Indonesia. Jadi, jangan ragu untuk berikan vaksin ini guna mencegah pneumonia pada anak Anda ya, Moms! (M&B/SW/Dok. Freepik)