Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Ini Dia Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Selama Trimester Kedua

Ini Dia Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Selama Trimester Kedua

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Memiliki pola makan yang sehat dan seimbang selama hamil sangatlah penting, Moms. Dikutip dari buku What to Expect When You're Expecting, pengaturan pola makan untuk ibu hamil tidak hanya semata-mata untuk perkembangan Si Kecil namun juga untuk menjaga kesehatan tubuh ibu hamil.

Yang penting untuk diketahui, kebutuhan gizi Anda dan Si Kecil tidak selalu sama, melainkan akan berubah seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Tetapi tak perlu khawatir Moms, karena kali ini M&B sudah merangkum kebutuhan gizi yang Anda sebaiknya cukupi di trimester kedua kehamilan. Yuk, simak penjelasannya!

Kalori dan Karbohidrat

Pada periode ini, Si Kecil sedang berkembang dengan pesat. Panjang dan berat badannya bahkan telah dua kali lipat sejak awal ia terbentuk. Untuk menyokong pertumbuhan yang supercepat ini, Moms dan Si Kecil butuh energi yang cukup. Maka, mengonsumsi 300-350 kalori tambahan setiap harinya bisa membantu untuk mendukung pertumbuhannya tetap optimal. Moms bisa mengonsumsi nasi, roti, gandum, kentang, ubi, maupun jagung.

Kalsium

Di trimester ini, otot dan tulang-tulang janin semakin padat dan saraf-sarafnya semakin banyak terbentuk! Untuk itu, jangan sampai Si Kecil kekurangan asupan kalsium yang ia butuhkan untuk menyempurnakan pertumbuhan tulang dan ototnya, Moms.

Yang berbahaya, jika ketersediaan kalsium kurang, maka janin akan mengambil kalsium dari tulang dan tubuh Anda, Moms. Akibatnya, tulang-tulang Anda akan menjadi rapuh dan Anda rentan mengalami osteoporosis. Oleh karena itu, Moms perlu mengonsumsi 1.000 miligram kalsium per hari dengan memakan semua produk olahan susu, kedelai, dan brokoli.

Lemak

Perkembangan otak Si Kecil di trimester 2 sedang pesat-pesatnya, Moms. Untuk itu, Moms perlu mengonsumsi lebih banyak lemak, khususnya asam lemak omega-3, untuk mendukung pertumbuhan otak dan sistem saraf Si Kecil. Anjuran takaran penyajian yang bisa sebagai patokan Anda adalah 80 gram per hari. Omega-3 banyak terdapat pada ikan berlemak, seperti ikan salmon dan kod.

Protein

Seluruh organ tubuh Si Kecil memerlukan cukup protein agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Protein atau asam amino adalah zat pembangun tubuh, sehingga asupan yang cukup bisa mendukung perkembangan sel, jaringan, dan organ Si Kecil. Moms bisa mengasup asam amino 75 gram per hari dengan mengonsumsi berbagai makanan variasi kedelai, daging sapi, daging ayam, susu, keju, telur, dan ikan air tawar.

Asam Folat

Ibu hamil sangat rentan mengalami anemia. Untuk itu, pastikan Moms mengonsumsi cukup asam folat selama hamil, terutama di trimester 2. Tak hanya mencegah anemia pada ibu, asam folat juga bisa mencegah cacat pada otak dan tulang belakang Si Kecil serta mendukungnya untuk tumbuh optimal. Moms bisa konsumsi asam folat sebanyak 0,6 miligram per hari dengan mengonsumsi ikan salmon, hati ayam, kuning telur, kadang-kacangan, kedelai dan olahannya, umbi, jagung, pepaya, stroberi, dan melon.

Kolin

Selain asam lemak omega-3, kolin juga dibutuhkan Si Kecil agar pertumbuhan otaknya semakin optimal. Moms bisa konsumsi 450 miligram kolin per hari dengan mengonsumsi daging sapi, susu, ikan salmon, telur, kacang, kedelai, kubis, bayam, gandum, dan pisang.

Vitamin

Jangan lupa untuk melengkapi kebutuhan vitamin Anda, Moms. Vitamin A, B1, B2, B3, B6, C, dan D adalah contoh beberapa vitamin yang perlu Anda penuhi selama hamil. Vitamin mampu menjaga imun, membantu menyediakan energi, serta mendukung pembentukan jaringan tubuh Si Kecil. Anjuran takaran vitamin yang perlu Anda penuhi adalah 60 miligram per hari. Vitamin umum didapatkan dengan mengonsumsi buah-buahan seperti pepaya, melon, mangga, jambu, apel, dan jeruk.

Walaupun kebutuhan gizi Anda bertambah, Moms tetap perlu menjaga tubuh agar tidak mengalami kelebihan berat badan atau overweight ya, karena hal tersebut malah dapat berbahaya bagi kesehatan Anda dan juga Si Kecil. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)