Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Panduan Pemberian Vaksin Flu untuk Anak Balita dan Bayi

Panduan Pemberian Vaksin Flu untuk Anak Balita dan Bayi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Memasuki musim hujan seperti saat ini, serangan influenza atau flu menjadi hal yang sering terjadi. Tak pandang usia, anak dan bayi pun bisa mengalami flu lho, Moms. Nah, untuk mengurangi risiko terinfeksi atau tertular influenza, pemberian vaksin flu dapat menjadi salah satu solusi yang efektif nih, Moms.

Tapi, anak usia berapa sebenarnya yang boleh diberikan vaksin flu? Apa manfaatnya dan apa efek sampingnya? Moms pasti masih punya banyak pertanyaan lagi seputar vaksin yang satu ini. Untuk menjawabnya, M&B telah bertanya langsung dengan pakarnya, yaitu dr. Ellen Wijaya, Sp.A, dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah – Puri Indah. Simak tanya jawab M&B dengan dr. Ellen yuk, Moms!

Apa Itu Vaksin Flu?

Pertama, mari kenali penyakitnya terlebih dahulu. Perlu diingat bahwa influenza (lebih sering disebut flu) adalah nama virus. Nah, ketika anak terinfeksi virus influenza, maka ia bisa mengalami pilek, batuk, kepala pusing, hidung tersumbat, atau demam. Jadi pilek bukan nama penyakit ya, Moms, melainkan gejala.

Untuk mencegah anak terserang infeksi virus influenza, vaksin influenza atau vaksin flu bisa melindunginya. Jenis vaksin influenza ada dua: vaksin berisi virus yang sudah mati dan vaksin berisi virus yang sudah dilemahkan (masih hidup, tetapi sudah tidak berbahaya). Keduanya sama-sama bermanfaat untuk membantu kekebalan tubuh anak agar siap melawan influenza.

Untuk vaksin yang berisi virus mati, cara vaksinasinya adalah dengan disuntikkan ke tubuh anak, sedangkan untuk vaksin yang berisi virus yang sudah dilemahkan, pemberiannya disemprotkan melalui hidung (nasal spray), tapi jenis ini belum masuk di Indonesia. 

Awal ditemukan vaksin flu sekitar tahun 1930-an, baru 1 jenis, namanya monovalen. Seiring bertambahnya waktu, mulai bertambah lagi jenisnya, maka hadirlah jenis bivalen, kemudian di tahun 1970-an mulai ada jenis trivalen, hingga yang terbaru di 2013 muncul jenis quadrivalen.

Apa bedanya? Bedanya dari cakupan perlindungannya. Jadi virus influenza ada tipe A dan tipe B. Pada vaksin quadrivalen, isinya 2 tipe A dan 2 tipe B. Kalau trivalen, isinya 2 tipe A dan 1 tipe B. Dengan kata lain, cakupan proteksinya saja yang berbeda ya, Moms.

Anak Usia Berapa yang Boleh Vaksin Flu?

Anak usia 6 bulan ke atas sudah boleh diberikan vaksin flu. Berapa kali? Kalau dari usia 6 bulan sampai 9 tahun, disarankan agar mendapat 2 dosis. Contoh: Hari ini tanggal 3 Desember 2020, anak Anda yang sudah berumur 6 bulan diberi vaksin flu, maka 4 minggu dari sekarang (atau paling lambat 8 minggu, harus diberikan vaksin lagi. Berarti, dosis keduanya diberikan pada 3 januari 2021 atau paling lambat 3 Februari 2021. Setelah itu, vaksin perlu diberikan ulang setahun sekali sejak diberikan dosis kedua, yaitu 3 Januari 2022 atau 3 Februari 2022.

Bagaimana dengan anak yang berusia di atas 9 tahun? Vaksin cukup diberikan 1 kali setahun saja dan diulang terus setiap tahunnya. Begitu juga kalau telat memberikan vaksin dosis kedua, maka diberikan satu tahun sekali saja.

Apa Saja Manfaat Vaksin Flu?

Apakah jika sudah melakukan vaksin flu, anak dijamin tidak akan terkena flu? Tidak seperti itu, Moms. Batuk dan pilek adalah gejala dari infeksi saluran pernapasan anak. Salah satu penyebab terbanyak infeksi saluran napas adalah virus, seperti influenza. Yang ada vaksinnya baru vaksin untuk virus influenza, maka pemberian vaksin ini setidaknya membantu mengurangi risiko flu. Kenapa ini vaksin flu penting? Karena infeksi virus lain gejalanya ringan, sedangkan infeksi flu gejalanya berat, bahkan bisa sampai infeksi paru atau pneumonia.

Adakah Efek Samping Vaksin Flu pada Anak?

Jangan khawatir Moms, karena vaksin flu aman. Walaupun begitu, beberapa efek samping ini mungkin saja terjadi pada Si Kecil:

1. Demam ringan

2. Anak rewel

3. Kemerahan

4. Anak sakit karena disuntik.

Ini semua jarang terjadi, dan efek samping di atas sangat kecil dibanding risiko komplikasi karena anak tidak terlindungi vaksin flu.

Vaksin saat Pandemi, Apa yang Perlu Diperhatikan?

• Untuk urusan imunisasi anak, jangan ditunda.

• Buat janji terlebih dahulu agar tidak terlalu lama menunggu di ruang tunggu rumah sakit.

• Orang tua wajib pakai masker, sedangkan anak di bawah 2 tahun pakai face shield saja untuk mengurangi risiko sulit bernapas karena masker. Kalau anak sudah di atas 2 tahun, disarankan menggunakan masker.

• Cari RS yang aman untuk melakukan imunisasi pada anak, sehingga dapat mengurangi risiko terpapar penyakit. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)