Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Mungkinkah Haid saat Hamil? Simak Penjelasannya Berikut!

Mungkinkah Haid saat Hamil? Simak Penjelasannya Berikut!

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Membahas soal kesehatan dan kehamilan memang tak ada habisnya ya, Moms. Pasti ada banyak pertanyaan di benak Anda menyoal kedua hal ini. Salah satu pertanyaan yang mungkin pernah terlintas adalah: bisakah menstruasi saat hamil? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan berikut ini!

Berdasarkan Fakta Ilmiah

Meski ada beberapa perempuan yang mengaku mengalami menstruasi saat hamil, hal ini tak mungkin terjadi. Haid dan kehamilan adalah 2 hal yang berbeda. Secara medis, mengalami menstruasi saat hamil adalah kondisi yang tidak mungkin terjadi.

Menstruasi terjadi karena sel telur yang tidak dibuahi, sehingga hal ini hanya akan dialami oleh wanita yang tidak hamil. Saat menstruasi, rahim akan meluruhkan dinding rahim yang sebelumnya terbentuk sebagai persiapan jika terjadi kehamilan.

Sebaliknya, ketika hamil, menstruasi tidak terjadi. Siklus menstruasi akan sepenuhnya berhenti selama masa kehamilan, karena siklus ini terjadi untuk memfasilitasi kehamilan. Di dalam siklus menstruasi, ovulasi terjadi dan dinding rahim menebal untuk mempersiapkan kehamilan. Ketika sperma berhasil membuahi sel telur, hasil pembuahan tersebut akan menempelkan diri pada dinding rahim yang telah menebal dan mulai bertumbuh serta menghasilkan kehamilan.

Namun, jika fertilisasi tidak berlangsung, maka menstruasi akan terjadi akibat keluarnya sel telur dari rahim dan peluruhan dinding rahim agar bisa membuat dan menyiapkan yang baru untuk siklus berikutnya.

Maka dari itu, alih-alih mengalami menstruasi, seorang ibu hamil bisa mengalami perdarahan atau flek (spotting) yang biasanya berupa darah berwarna merah muda atau cokelat gelap. Umumnya flek tidak menjadi hal buruk, karena bisa terjadi akibat berhasilnya implantasi sel telur pada dinding rahim.

Perdarahan saat hamil juga tak lekas menjadi tanda bahaya. Tapi jika Anda positif hamil namun perdarahan sangat banyak menyerupai menstruasi, maka segeralah mencari bantuan medis agar bisa mendapat penanganan secepatnya untuk mengatasi masalah tersebut.

Penyebab Perdarahan saat Hamil

Mengutip Healthline, 15-25 persen ibu hamil mengalami flek di awal kehamilannya. Beberapa penyebab umumnya antara lain adalah perdarahan akibat implantasi, perubahan pada serviks, infeksi, hamil anggur (molar pregnancy), kehamilan ektopik, dan tanda awal keguguran.

Ibu hamil perlu segera mendapatkan penanganan medis setelah mengalami perdarahan saat hamil jika diiringi dengan gejala sakit pada perut, kram, pusing, pingsan, perdarahan berat, dan sakit pada area selangkangan (pelvis). Darah yang berwarna merah terang dan mengalir deras juga perlu dikonsultasikan segera dengan dokter.

Perdarahan dan sakit perut di awal masa kehamilan dapat menjadi tanda kehamilan ektopik, terutama jika gejala terjadi sebelum USG. Jika kehamilan mengalami perdarahan dan memiliki gejala persalinan prematur, seperti rasa sakit konstan di punggung bagian bawah, kram perut, serta kontraksi sebelum kehamilan berusia 37 minggu, ibu hamil perlu mencari bantuan medis. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)