Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, sebagai orang tua tentu kita merasa bangga ya, memiliki anak yang punya rasa keingintahuan tinggi serta bisa mandiri. Tetapi membesarkan anak yang memiliki karakter demikian tidak mudah. Gaya pengasuhan Anda juga mungkin sangat memengaruhi karakter Si Kecil.
Saat ini ada berbagai macam gaya pengasuhan. Gaya pengasuhan yang terus berkembang bahkan memungkinkan kita untuk meniru gaya pengasuhan ala hewan, salah satunya panda parenting. Gaya pengasuhan ala panda, hewan asal Tiongkok, ini memiliki pendekatan inovatif dalam memberikan anak-anak petunjuk dan kebebasan dalam mengambil keputusan.
Apa Itu Panda Parenting?
Panda parenting sendiri adalah sebuah istilah yang diberikan oleh Esther Wojcicki dalam bukunya How to Raise Successful People: Simple Lessons for Radical Results. Menurut Esther, panda parenting adalah gaya asuh yang memberikan bantuan pada anak hanya ketika Si Kecil membutuhkannya.
Sebagai orang tua, Moms tidak perlu terburu-buru menyelesaikan setiap masalah yang dimiliki anak serta mengontrol dan mengawasi semua yang ia lakukan. Sebaliknya, Anda membiarkan Si Kecil mendatangi Anda dan meminta bantuan saat ia membutuhkannya.
Apakah itu berarti Anda menjadi orang tua yang santai dan kurang peduli? Tentu tidak, Moms. Menurut Esther, induk panda sebenarnya bukanlah orang tua yang pemalas. Namun, induk panda memilih untuk memberikan anaknya bantuan agar ia bisa bebas. Alih-alih selalu campur tangan, ia hanya akan membantu saat Si Kecil membutuhkannya. Gaya pengasuhan ini tentunya berbeda dengan gaya pengasuhan yang mungkin Anda kenal, yakni snowplow parenting dan helicopter parenting.
Nah, bila Moms tertarik menerapkan gaya pengasuhan panda parenting ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut agar nantinya pengasuhan bisa berjalan dengan efektif, sehingga Moms bisa membesarkan Si Kecil menjadi anak yang mandiri.
1. Beri Anak Kebebasan saat Membuat Keputusan
Ketika Moms membiarkan anak berpikir dan membuat keputusan sendiri (tentunya dalam keadaan yang sesuai dengan usianya), ini berarti Anda sedang menanamkan rasa tanggung jawab pada Si Kecil. Gaya pengasuhan panda parenting ini intinya membiarkan anak belajar bahwa ia bertanggung jawab atas keputusannya dan konsekuensi dari keputusan yang ia buat tersebut.
Perlu dicatat bahwa membiarkan anak Anda berpikir sendiri tidak sama dengan membiarkan ia sepenuhnya mandiri atau memberi ia kebebasan penuh. Panda parenting ini justru berfokus untuk membantu anak-anak saat Si Kecil mengalami kebuntuan dan saat ia benar-benar membutuhkan bantuan dari Anda, orang tuanya.
Daripada selalu mengawasi apa yang dilakukan Si Kecil, gaya pengasuhan ini justru membiarkan Anda untuk memercayai anak dengan proses pengambilan keputusan, tetapi tak lupa bahwa orang tua selalu ada untuk anaknya jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana.
2. Bersikaplah Seimbang
Meski pada gaya pengasuhan panda parenting ini Anda diperbolehkan untuk membiarkan anak membuat keputusan sendiri, tetapi ingat bahwa memberi anak Anda kebebasan untuk membuat keputusan tidak sama dengan membiarkannya melakukan apa pun yang ia inginkan. Bersikaplah seimbang antara mendorong keterampilan anak dalam pengambilan keputusannya dan menerapkan aturan yang sesuai dengan usia Si Kecil.
Untuk memulainya, Moms bisa menerapkan aturan dasar tertentu yang harus dipatuhi anak seputar pekerjaan rumah dan screen time mereka, sambil membiarkannya memilih pakaian, makanan, mainan, hobi yang ia suka, yang tentunya sesuai usianya.
3. Selalu Berikan Dukungan pada Anak
Saat Moms membiarkan anak mengambil keputusan sendiri, ia bisa saja membuat kesalahan, bahkan mengalami kegagalan. Inilah sebabnya penting untuk Anda selalu bersikap baik ketika segala sesuatunya berjalan ke arah yang salah dan membantu Si Kecil merangkul kegagalan sebagai pelajaran untuk masa depan.
Jika Moms menunjukkan dukungan dan keyakinan yang teguh pada anak, hal ini tidak hanya akan membantu dalam membangun ikatan yang lebih kuat di antara Anda berdua, tetapi juga membantu anak Anda menggunakan pengetahuan dan sumber dayanya dengan lebih efektif. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)