Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Di tengah pandemi COVID-19, Anda tentunya harus lebih ekstra ketat dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga. Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak saja tidak cukup. Anda perlu melakukan M ke-4, yaitu menjaga kesehatan mulut.
Tahukah Anda? Berdasarkan Riskesdas 2018, kesehatan gigi dan mulut masih menjadi masalah utama yang terjadi pada 57,6 persen penduduk Indonesia. Bahkan hanya 2,8 persen dari total penduduk di negeri ini yang sudah menyikat gigi dengan benar, yaitu pada pagi dan malam hari.
Padahal gigi dan mulut merupakan salah satu pintu gerbang masuknya beragam mikroorganisme, seperti kuman, bakteri, dan juga virus ke dalam tubuh sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya.
"Jika kesehatan mulut tidak dijaga maka kita akan lebih mudah terserang penyakit. Oleh sebab itu, protokol kesehatan bukan hanya 3M melainkan 4M, yaitu memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan tentunya menjaga kesehatan mulut," ujar Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp. BM (K)., MM, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia, dalam kampanye edukasi "Jaga Kesehatan Mulut untuk Jaga Kesehatan Anda" bersama PT Johnson & Johnson Indonesia dan PB PDGI (19/11/2020).
Perlu diketahui, bakteri atau virus akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh apabila ada gigi atau bagian gusi yang mengalami kerusakan. Biasanya kerusakan tersebut disebabkan oleh plak atau lapisan lengket dan bening pada permukaan gigi yang terbentuk dari sisa makanan.
"Kuman di dalam plak berkembang menjadi banyak yang bisa mengakibatkan peradangan pada gusi (gingivitis) dan gigi berlubang (karies). Peradangan gusi dan karies inilah yang dapat menyebabkan kuman masuk ke dalam sistem pembuluh darah secara sistemik," jelas Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp. BM (K)., MM.
"Kuman yang sudah masuk secara sistemik ini bisa sampai ke organ penting dan menyebabkan peradangan, misalnya pada paru-paru akan menyebabkan pneumonia, pada jantung bisa menyebabkan carditis, dan pada selaput otak bisa menyebabkan meningitis. Sedangkan jika terjadi pada ibu hamil, kondisi ini bisa memicu kelahiran prematur bahkan keguguran," lanjutnya.
Tidak Cukup Sikat Gigi
Mengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan mulut, maka Anda disarankan untuk tidak sekadar menyikat gigi dengan benar. Anda juga perlu menggunakan obat kumur antiseptik sebagai proteksi tambahan, khususnya di masa pandemi COVID-19.
Nah, bagaimana dengan Si Kecil? Apakah obat kumur yang beredar saat ini sudah bisa digunakan oleh anak-anak? Jangan khawatir, Moms. Masih ada cara lain untuk menjaga kesehatan mulut buah hati Anda. Menurut Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp. BM (K)., MM, Si Kecil sudah bisa diajarkan untuk berkumur-kumur sejak usia dini.
"Anda bisa mengawalinya dengan mengajarkan anak berkumur-kumur dengan menggunakan air biasa atau air hangat. Setelah anak berusia sekitar tiga tahun, Anda bisa menambahkan sedikit garam ke dalam air yang digunakan untuk berkumur. Air garam berguna untuk mengurangi fermentasi atau keasaman dalam mulut," kata Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp. BM (K)., MM.
Setelah anak menginjak usia sekitar 6 tahun, maka Moms bisa mulai memperkenalkan obat kumur antiseptik kepada Si Kecil. Tapi jangan asal pilih obat kumur ya Moms. Pastikan obat kumur tersebut memang ditujukan dan aman untuk anak-anak.
Jadi mulai sekarang, pastikan Anda dan keluarga sehat bukan hanya dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak saja. Anda juga perlu menjaga kesehatan mulut agar kuman, bakteri, atau virus tidak masuk ke dalam tubuh. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik, Johnson & Johnson)