Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms pernah mengalami mimpi buruk? Pada dasarnya, mimpi buruk bisa dialami siapa saja, termasuk anak-anak. Mimpi buruk adalah mimpi yang menyebabkan seseorang merasa cemas atau takut. Mimpi buruk sesungguhnya tidak berbahaya jika hanya terjadi sesekali. Namun lain halnya jika mimpi buruk terjadi hampir setiap hari sehingga menjelma menjadi teror malam bagi Si Kecil.
Fenomena semacam ini biasanya terjadi pada anak usia 3-6 tahun. Jika dibiarkan, mimpi buruk yang berkepanjangan bisa mengganggu kesehatan serta menyebabkan kerusakan psikologis jangka panjang bagi Si Kecil.
Penyebab Mimpi Buruk
Belum diketahui secara pasti alasan seseorang bisa mengalami mimpi buruk. Namun beberapa kondisi disinyalir bisa memicu munculnya mimpi buruk pada seorang anak, antara lain:
1. Kelelahan dan kurang tidur.
2. Anak sakit atau menderita demam tinggi.
3. Mengalami hal yang menyeramkan, seperti mendengarkan cerita atau menonton film horor. Kejadian yang kurang menyenangkan saat beraktivitas, seperti bertengkar dengan teman atau melihat kecelakaan juga berpotensi menimbulkan mimpi buruk bagi anak.
4. Trauma pengalaman buruk seperti perceraian orang tua, perlakuan tidak baik dari salah satu anggota keluarga, kematian, atau sering melihat ayah dan ibunya bertengkar juga termasuk alasan mengapa Si Kecil kerap mengalami mimpi buruk.
5. Kecemasan karena adanya perubahan signifikan dalam kehidupan, seperti pindah rumah atau pindah sekolah juga sering kali punya andil dalam memicu terjadinya mimpi buruk pada anak.
6. Genetika. Ya, faktor genetik ternyata juga bisa berperan sebagai penyebab mimpi buruk pada anak. Sekitar 7% dari anak-anak yang mengalami mimpi buruk memiliki riwayat keluarga yang juga punya masalah yang sama.
Efek Mimpi Buruk
Seperti telah disebutkan di atas, mimpi buruk adalah hal yang cukup wajar jika hanya sesekali terjadi. Tapi jika berulang kali terjadi, maka Si Kecil membutuhkan penanganan khusus. Pasalnya, mimpi buruk yang berulang atau teror malam bisa berakibat:
⢠Anak kurang tidur sehingga tubuhnya akan cenderung merasa lelah, lesu, dan mengantuk pada keesokan harinya.
⢠Anak akan menjadi sulit berkonsenstrasi karena tidak mendapatkan cukup waktu untuk beristirahat pada malam hari. Alhasil, Si Kecil akan mengalami penurunan kualitas dalam belajar dan hal-hal lain.
⢠Anak selalu merasa cemas dan ketakutan setiap kali hendak tidur.
⢠Munculnya gangguan perilaku, seperti takut akan ruangan gelap atau bahkan anak mengalami insomnia.
⢠Dalam kasus yang parah, mimpi buruk berkesinambungan bisa menjadi pertanda bahwa anak mengalami gangguan psikologis atau bahkan depresi.
Mimpi buruk yang berkepanjangan tentunya akan mengganggu tumbuh kembang Si Kecil. Jika belum parah, Moms bisa menghilangkan mimpi buruk dengan melakukan beberapa cara, seperti:
⢠Tidak membiarkan anak menonton tayangan horor.
⢠Biasakan membuat anak rileks menjelang waktu tidur. Anda bisa mengajaknya mengobrol atau sekadar membacakan cerita.
⢠Memastikan anak merasa nyaman saat tidur, termasuk menjaga anak tidak tidur dalam keadaan lapar atau terlalu kenyang.
Saat mimpi buruk tak juga berhenti, Moms disarankan untuk segera meminta bantuan profesional guna mengatasi hal ini. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- mimpi buruk
- anak
- balita