Type Keyword(s) to Search
BABY

6 Jenis Bau Badan pada Bayi yang Mengindikasikan Penyakit

6 Jenis Bau Badan pada Bayi yang Mengindikasikan Penyakit

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Bayi identik dengan bau tubuhnya yang khas. Perpaduan bau tubuh khas bayi dan minyak telon memang sulit dilupakan, pokoknya bayi banget! Dari jauh saja Moms mungkin sudah bisa mengenali aroma tubuh bayi. Namun, ternyata bayi juga bisa bau badan lho, Moms. Yuk, ketahui apa penyebab bayi bau badan dan kapan Anda harus mengkhawatirkan bau tersebut.

Bau Normal

Walau bayi bau badan, namun ada bau yang terbilang normal dan tidak perlu dikhawatirkan, seperti:

1. Bau Susu

Terkadang bayi bau susu, namun bau ini akan perlahan menghilang ketika konsumsi susunya sudah mulai diselingi makanan pendamping. Ini sangat normal dan tidak termasuk bau badan ya, Moms.

2. Bau Asam

Terlebih setelah muntah atau gumoh, tubuh bayi biasanya agak berbau asam. Penyebabnya adalah kotoran dan keringat yang terperangkap di beberapa area tubuh, mungkin di lipatan leher, ketiak, dan lipatan-lipatan tubuh lainnya. Ketika Moms kurang higienis, maka bayi mungkin mengalami infeksi jamur, iritasi, dan kulit kemerahan.

Bau Tidak Normal

Sebagai ibu, Anda pasti sosok yang paling mengenal bau tubuh bayi Anda. Jika tiba-tiba ada bau tubuh kurang sedap dan cukup kuat dari tubuh bayi Anda, harus segera diwaspadai karena bisa mengindikasikan masalah metabolik. Beberapa bau badan tidak normal pada bayi adalah:

1. Bau Amis

Bayi yang mengalami primary trymethylaminuria atau fish odor syndrome (sindrom bayi bau amis) mengeluarkan bau amis dari napas, urine, dan keringatnya. Ini adalah gangguan genetik karena kekurangan enzim yang mencegah tubuh memecah trimethylamine (TMA). Ini dihasilkan saluran cerna ketika makanan seperti telur, ikan, dan beberapa sayuran, dihancurkan oleh bakteri kolon. Tanpa enzim tersebut, hati kesulitan mengubah TMA menjadi TMA oxide yang tak berbau.

Bayi dengan hepatitis, mungkin mengalami sindrom bau amis ini karena hatinya bermasalah dalam mengolah TMA. Gangguan ginjal juga bisa mengakibatkan bau amis karena banyaknya bakteri yang tumbuh di saluran cerna.

2. Bau Sirop Maple

Bayi Anda bisa berbau manis seperti sirop maple atau bau kue karena MSUD atau maple syrup urine disease. Ini adalah penyakit langka karena kekurangan enzim kompleks yang memecah asam amino tertentu dalam tubuh. Akumulasi asam amino dan racun yang dihasilkan bisa menyebabkan urine Si Kecil berbau aneh. Jika tidak segera ditangani, bayi bisa mengalami disfungsi syaraf dan masalah syaraf lainnya, seperti kejang.

3. Bau Apek

Walau tidak banyak aktivitas, bayi juga bisa bau apek lho, Moms. Salah satu penyebabnya adalah phenylketonuria (PKU), suatu gangguan metabolik kongenital yang menyebabkan tubuh bayi berbau apek. Jika bayi dengan masalah genetik ini tidak ditangani dengan baik, maka akumulasi phenylalanine di darah bisa menyebabkan gangguan belajar, masalah sikap, epilepsi, tremor, dan lainnya.

4. Bau Buah

Jangan senang dulu jika bayi Anda tubuhnya bau buah, karena ini bisa jadi tanda ia mengalami diabetes tipe 1. Bau buah ini terjadi karena diabetes ketoacidosies (DKA), suatu komplikasi diabetes tipe 1 akibat penumpukan keton di tubuh. Jika tidak ditangani, bau ini bisa mengancam nyawa Si Kecil, lho.

5. Bau Kubis

Tubuh bayi dengan tyrosinemia tipe 1 bisa berbau seperti kubis lho, Moms. Gangguan metabolik genetik ini terjadi ketika kekurangan enzim menyebabkan akumulasi asam amino tirosin dalam darah. Jika tidak ditangani, ini bisa menyebabkan gangguan perkembangan, penyakit hati, pembengkakan empedu, dan masalah fatal lainnya.

6. Bau Kaki Berkeringat

Ini juga dikenal dengan sweaty feet syndrome, yang mungkin disebabkan oleh isovaleric acidemia dan glutaric acidemia tipe II. Walau sangat jarang terjadi, tapi keluarnya keringat berlebih dari kaki bayi bisa menyebabkan bau ini. Pada isovaleric acidemia, tubuh bayi tidak bisa memecah jenis asam isovaleric, yang penumpukannya menyebabkan kaki bayi berkeringat hebat.

Sedangkan pada glutaric acidemia tipe II, metabolisme tubuh bayi terganggu dalam mencerna lemak dan protein. Akibatnya tidak hanya kaki sangat berkeringat, tetapi juga bisa menyebabkan muntah, perubahan sikap, dan pembengkakan hati juga jantung. Selalu perhatikan bau tubuh bayi Anda ya, Moms, karena bisa mengindikasikan berbagai penyakit. Semakin cepat ditangani, semakin baik pula hasilnya. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)