Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Mungkin Moms sudah tak asing dengan istilah postpartum depression, yakni gangguan kekhawatiran yang membuat seorang ibu baru menjadi sedih, tidak percaya diri, merasa bersalah, hilang tujuan hidup, atau gugup setelah melahirkan. Lembaga survey di Kanada, Statistics Canada, menemukan bahwa 23% dari 7.085 ibu mengaku mengalami postpartum depression.
Walau begitu, sebagian ibu lainnya justru memiliki pengalaman usai melahirkan yang sangat berbeda, seperti terlalu bahagia yang berlarut-larut atau merasa selalu berenergi walau kurang tidur. Para peneliti menyatakan bahwa kondisi ini bisa menandakan gangguan juga, lho. Mereka menyebutnya sebagai postpartum euphoria. Yuk, simak informasi lebih lengkapnya di sini, Moms!
Postpartum Euphoria, Gangguan yang Berbahaya
Bertolak belakang dengan postpartum depression, postpartum euphoria membuat ibu merasa sangat kuat, berenergi, dan bahagia setelah melahirkan. Walaupun terdengar positif, kondisi ini sendiri sangatlah berbahaya bagi ibu dan bayinya.
"Jika seorang ibu mengalami gejala mania yang parah, ia bisa melakukan berbagai hal berisiko, tidak menimbang konsekuensi perilakunya, atau bahkan percaya bila ia memiliki kemampuan spesial," tutur dr. Lori Wasserman, psikiatris dan pimpinan Reproductive Life Stages Program di Women's College Hospital, seperti dilansir dari Global News.
Dikenal juga sebagai baby pinks atau postpartum hypomania, postpartum euphoria merupakan episode mania atau manic usai melahirkan yang bisa berujung pada mode depresi, sehingga bisa meningkatkan risiko bunuh diri atau perilaku berbahaya lainnya.
Dr. Lori menyatakan bahwa terdapat penelitian yang menemukan episode mania di beberapa minggu awal setelah bersalin berujung pada depresi yang sangat tinggi di minggu ke-8 setelah melahirkan. Perilaku ini bahkan dapat menjadi penyakit mental lain yang lebih parah, seperti bipolar.
Gejala-gejala yang Harus Diwaspadai
Melansir Today's Parent, ada beberapa hal yang bisa menandakan postpartum euphoria, antara lain:
⢠Merasa sangat baik dan siap menjalani kehidupan sebagai orang tua, tapi beberapa kali merasa risih atau terganggu dengan hal itu.
⢠Menjadi sangat berorientasi pada tugas (task-oriented), walau sangat mudah teralihkan oleh berbagai tugas tersebut sehingga banyak yang akhirnya tidak diselesaikan.
⢠Mengalami euforia, penuh semangat yang berapi-api.
⢠Menjadi lebih suka dan sering berbicara daripada biasanya.
⢠Waktu istirahat kurang dan merasa tidak perlu tidur.
Cara Mengatasi Postpartum Euphoria
Biasanya, ibu yang mengalami postpartum euphoria memiliki riwayat personal atau keluarga dengan gangguan bipolar maupun gangguan mental lainnya. Meskipun begitu, hingga kini belum ditemukan secara pasti penyebab dari baby pinks ini. Tapi, kondisi tersebut dipercaya dipengaruhi kuat oleh faktor sosial, fisiologis, dan perubahan hormon.
Meski termasuk hal yang berbahaya, merasa bahagia atau sedikit lebih bersemangat setelah melahirkan tak melulu tanda postpartum euphoria. Jika Moms merasa super berenergi disertai dengan sensasi yang aneh atau beberapa gejala di atas, maka Moms perlu segera berkonsultasi dengan dokter atau psikiatris. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)