Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Stop! Ini Dampak Jika Anda Selalu Menakuti-nakuti Anak

Stop! Ini Dampak Jika Anda Selalu Menakuti-nakuti Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Semua orang tentu memiliki rasa takut atau ketakutan akan suatu hal, dan tentu ada alasan di baliknya. Kondisi ini juga dialami Si Kecil, di mana ia merasa takut karena satu alasan, yaitu sering ditakut-takuti oleh orang tuanya.

Umumnya, Moms atau Dads akan menyampaikan hal yang cukup membuat anak menjadi takut untuk membuatnya disiplin atau agar ia mau menuruti perkataan Anda. Misalnya, saat ia bermain dengan berisik dan tidak mau tenang, tanpa sadar Anda mengatakan, "Kalau kamu nakal, nanti ada pak polisi datang, lho! Terus kamu ditangkap."

Selain kalimat ini, takut ke rumah sakit, takut gelap karena ada hantu, takut sendirian, dan ketakutan lain juga bisa Si Kecil alami karena orang tua sering menakut-nakutinya dan hal tersebut dilakukan secara berulang. Padahal, yang Anda lakukan ini akan sangat berdampak pada saat Si Kecil bertumbuh dewasa!

Fobia yang Berkepanjangan

Seperti disebutkan bahwa menakuti anak memang bisa membuatnya menjadi lebih disiplin atau menuruti perkataan Anda. Namun, hal ini tidak sepenuhnya mengubah sikap mereka menjadi penurut. Bisa saja hal itu ia lakukan hanya untuk mencari rasa aman.

Mengapa demikian? "Ya itu tadi, karena ada ancaman atau ditakut-takuti oleh orang yang lebih besar. Untuk menghindari ancaman atau hal menakutkan itulah, ia mencari 'jalan aman' dengan disiplin," kata psikolog, Ikhsan Bella Persada, M.Psi, dilansir KlikDokter.

Dampak Ditakut-takuti


Karena terlalu sering ditakut-takuti oleh orang tua, anak pun akhirnya kehilangan keberanian dan sulit mencoba hal baru, terutama yang bisa memicu rasa takutnya. Beberapa dampak dari menakut-nakuti secara berlebihan yang bisa terjadi seiring bertumbuhnya Si Kecil di antaranya adalah:

1. Jadi Fobia

Sering menakuti anak membuat Si Kecil menjadi pribadi yang mudah takut. Ia akan semakin tidak percaya diri untuk mencoba sesuatu atau melakukan hal yang rutin sekalipun. Jika tidak terkontrol, maka ketakutan ini bisa berkepanjangan hingga menjadi fobia untuknya di masa depan.

2. Sering Mimpi Buruk

Anak yang terlalu sering ditakut-takuti akan memiliki rasa cemas dan khawatir yang berlebihan, terutama saat ia sendirian. Perasaan tidak tenang ini pun akan mengganggu tidur Si Kecil, bahkan bisa membuatnya sering bermimpi buruk.

Tak hanya itu, anak juga jadi sulit untuk tidur cepat karena rasa takut yang menghantuinya semalam suntuk. Hal ini tentu akan berisiko mengurangi kualitas tidur hingga stamina dan energi Si Kecil ketika beraktivitas pada keesokan harinya.

3. Lebih Sering Bergantung

Karena minimnya rasa percaya pada diri sendiri, maka tak heran jika Si Kecil jadi sangat bergantung pada orang lain, terutama orang tuanya. Ia tak bisa jauh dari Moms meski hanya sekadar pergi ke toilet. Ini terjadi bukan karena anak dimanjakan, namun rasa takut yang mendominasinya akan membuat anak jadi sulit untuk mandiri.

4. Sulit Percaya

Tidak hanya keraguan pada diri sendiri, anak juga akan menjadi sulit percaya pada orang lain, bahkan hingga di masa mendatang. Hal ini terjadi ketika Si Kecil mungkin tahu kebohongan dari perkataan orang tuanya. Hal ini akan melunturkan rasa percayanya pada Anda sebagai orang yang paling dekat padanya.

Supaya hal-hal ini tidak dialami pada Si Kecil, Moms tentu perlu mencari cara lain untuk membuatnya belajar disiplin. Alih-alih menakut-nakuti, beri saja alasan yang pasti mengenai hal yang akan ia hadapi. Misalnya, "Mama tahu kamu takut jarum, tapi kalau tidak disuntik pak dokter, kamu jadi tidak bisa main lagi besok. Jadi, berani disuntik yuk, nak." Nah, semoga berhasil, Moms. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)