Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Mitos Perselingkuhan dan Faktanya Menurut Penelitian

Mitos Perselingkuhan dan Faktanya Menurut Penelitian

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms pasti sering mendengar begitu banyak mitos mengenai perselingkuhan dalam rumah tangga. Ada yang bilang perselingkuhan hanya akan terjadi jika rumah tangga tidak bahagia, ada juga yang bilang perselingkuhan hanya terjadi jika lelaki tergoda pelakor. Duh, begitu banyak mitos seputar perselingkuhan. Jangan langsung percaya ya, Moms! Ketahui dulu fakta-fakta di balik mitos perselingkuhan, sudah terbukti secara penelitian, lho. 

Pasangan yang Selingkuh Tidak Pernah Mengaku Selingkuh

Bisa dibilang hal yang satu ini bukan mitos nih, Moms. Menurut survei yang dilakukan oleh Institute for Family Studies, hanya 22,1 persen pasangan selingkuh yang pernah mengakui perselingkuhannya ke pasangan resmi. Namun 76 persennya mengaku ke pasangan barunya kalau mereka pernah selingkuh di hubungan sebelumnya.

Berapa lama pasangan selingkuh akan menyimpan kebohongan? Menurut survei yang sama, 47,7 persen pasangan akan mengakui perselingkuhannya dalam seminggu. Ada juga yang mengakuinya dalam sebulan, yaitu sebesar 26,6 persen. Sedangkan 25,7 persen lainnya mengakui perselingkuhannya dalam 6 bulan atau lebih.

Perselingkuhan Tak Selalu Berakhir dengan Perceraian

Menurut survei dari Institute for Family Studies, hanya 15,6 persen pasangan akan berusaha tetap bersama walau ada yang pernah selingkuh. 30 persen lainnya berusaha bersama dan akhirnya tetap bercerai. Sedangkan 54,5 persen pasangan langsung bercerai seketika saat ada perselingkuhan.

Orang yang Selingkuh Tidak Pernah Merasa Bersalah

Jika dibilang tidak pernah berpikir panjang, mungkin ya, karena orang yang selingkuh tidak memikirkan perasaan pasangan dan anak-anak. Namun jika dibilang orang yang selingkuh tidak pernah merasa bersalah, sepertinya ini kurang tepat, Moms.

Menurut survei Institute for Family Studies, 47 persen orang yang mengakui perselingkuhannya didesak oleh rasa bersalah. Sedangkan alasan lainnya adalah tidak bahagia dan ingin pasangannya tahu (39,8 persen), merasa pasangannya berhak tahu (38,6 persen), tertangkap selingkuh (23,7 persen), takut pasangan tahu dari orang lain (23,3 persen), takut ketahuan sebelum mengaku (16,9 persen), dan hubungan dengan selingkuhan sudah semakin serius (12,3 persen).

Selingkuh Terjadi Karena Ketertarikan Seksual

Asumsi yang beredar adalah perselingkuhan terjadi karena ada hasrat seksual yang besar dengan selingkuhan. Padahal, ini hanya tidak sepenuhnya benar, Moms. Perselingkuhan lebih sering terjadi karena:

• Tergoda untuk melakukan sesuatu yang terlarang.

• Ingin mencoba peran baru.

• Keluar dari kebiasaan lama.

• Validasi ego.

• Ingin merasa muda lagi.

Pasangan Selingkuh Punya Hasrat Seksual Lebih Tinggi

Mitosnya adalah: Pasangan yang selingkuh tiba-tiba memiliki hasrat seksual lebih tinggi dibanding sebelumnya. Tampilannya pun bisa lebih seksi dibanding sebelumnya. Benarkah ini tanda pasangan selingkuh? Faktanya, pasangan yang selingkuh mungkin justru jadi kurang tertarik dengan pasangan resminya, atau bahkan jadi lebih menghindar.

Tentu tidak mudah mengetahui pasangan selingkuh atau tidak hanya karena hasrat seksualnya. Jika Moms melihat pasangan tiba-tiba berubah total, entah jadi lebih berhasrat seksual atau lebih menolak seks, maka bisa saja ini jadi tanda yang perlu diwaspadai. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)