Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms mungkin pernah mengalami sensasi sulit bergerak saat tidur atau yang lebih dikenal dengan istilah ketindihan. Saat ketindihan terjadi, perbedaan antara mimpi dan kenyataan agak samar. Anda sulit bergerak dan bahkan sulit bernapas. Menurut mitos yang beredar, penyebab ketindihan adalah hadirnya makhluk halus yang menyergap tubuh kita saat tertidur pulas. Benarkah? Wah, tentu saja tidak benar ya, Moms. Ada penjelasan yang lebih ilmiah, kok.
Uniknya, ibu hamil lebih sering mengalami ketindihan atau sleep paralysis. Apa penyebabnya? Ketahui faktanya di bawah ini yuk, Moms.
Apa Itu Sleep Paralysis?
Menurut Sleep Foundation, ketindihan atau sleep paralysis adalah kondisi di mana Moms tiba-tiba tersadar dari tidur pulas, namun seluruh tubuh terasa sulit untuk digerakkan. Saat mengalami ketindihan, tak hanya tubuh yang sulit gerak, napas dan bicara pun terasa sulit. Semua bagian tubuh tak berdaya, seperti lumpuh mendadak.
Penyebabnya tentu bukan hal mistis ya, Moms, karena ketindihan atau sleep paralysis adalah kondisi medis yang tergolong sebagai gangguan tidur. Menurut WebMD, sleep paralysis terjadi ketika Moms terbangun di fase tidur nyenyak atau REM (rapid eye movement). Ada dua fase saat kita tidur, yaitu REM dan NREM atau non-rapid eye movement.
Pada akhir fase NREM, tidur akan berubah fase ke REM, di mana mata bergerak cepat dan mimpi terjadi, namun tubuh Anda tetap rileks. Dengan kata lain, tubuh Anda 'lumpuh' di fase REM. Maka ketika Anda tersadar di fase ini, Anda akan merasa tubuh seperti ketindihan.
Hal ini membuat Anda terbangun dalam kondisi setengah sadar, namun tubuh belum ikut sadar total dan siap bangun. Dengan kata lain, otak belum mengirim sinyal untuk bangun dan aktif kembali ke tubuh Anda.
Pemicu Sleep Paralysis
Walau penyebab pasti sleep paralysis belum diteliti dengan seksama, namun ada beberapa hal yang bisa memicu seseorang tidur di REM. Menurut WebMD, pemicu sleep paralysis adalah:
⢠Tidur terlentang
⢠Kurang tidur
⢠Pola tidur buruk
⢠Perubahan pola tidur
⢠Stres
⢠Narkolepsi
⢠Bipolar
⢠Restless leg syndrome
⢠Penggunaan obat-obatan.
Sering Terjadi pada Bumil
Seperti yang disebutkan di atas, salah satu pemicu sleep paralysis atau ketindihan adalah kurang tidur dan perubahan pola tidur. Ini adalah dua kondisi yang sangat akrab dialami ibu hamil, terlebih yang sedang hamil trimester tiga, di mana tidur pulas adalah suatu kemewahan yang sulit didapat.
Sakit punggung, sering berkemih, perut kram, dan heartburn menjadi keluhan ibu hamil trimester tiga yang bisa mengganggu tidur. Hal ini tentu saja bisa meningkatkan risiko bumil mengalami sleep paralysis. Perlukah dikhawatirkan? Tenang saja, Moms, karena ketindihan atau sleep paralysis tidak berbahaya, kok. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)