Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bayi Anda dalam kondisi sehat, namun entah kenapa ia menangis terus tanpa sebab serta sangat sulit ditenangkan dan dikendalikan. Bisa jadi Si Kecil mengalami kolik, Moms. Kolik adalah kondisi perut nyeri atau sakit akibat menelan udara ketika menyusu atau minum. Kolik biasanya terjadi pada bayi sejak lahir hingga berusia 3-4 bulan, sehat, dengan gejala ia terus menangis setidaknya selama tiga jam dalam sehari, tiga hari dalam seminggu atau lebih.
Tidak ada yang tahu dengan pasti mengapa bayi mengalami kolik. Gangguan pada bagian perut ini memang sering timbul pada bayi yang baru lahir. Ciri-ciri kolik sendiri dapat dikenali saat ia menangis dan tampak kesakitan. Jika semua cara yang Anda lakukan untuk menenangkannya tidak berhasil, maka kemungkinan bayi Anda memang sedang menderita kolik.
Kolik memang sangat identik dengan pertumbuhan bayi. Meski terlihat mengkhawatirkan, kolik tidak menimbulkan efek jangka panjang pada kesehatan Si Kecil kok, Moms. Yang perlu Anda ketahui, tangisan bayi yang terkena kolik terdengar sangat kesal, berbeda dengan tangisan biasa.
Gejala dan Penyebab Kolik pada Bayi
Gejala utama yang ditunjukkan bayi kolik adalah rewel berkepanjangan disertai tangisan. Kondisi tersebut biasanya terjadi setelah ia menyusu atau bangun tidur, terutama di sore hingga malam hari. Saat menangis, bayi akan mengangkat kaki atau menekuk lutut ke arah dada, dan wajahnya memerah.
Namun, tidak setiap bayi menangis berarti kolik, sebab tangisan tersebut juga dapat terjadi karena ia lelah, lapar, atau tak merasa nyaman. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang dapat mengungkapkan secara pasti apa penyebab kolik.
Dan menurut penelitian tersebut, kolik sering dihubungkan dengan terjadinya gangguan pada saluran pencernaan, seperti mengejangnya otot di dinding usus dan adanya udara di dalam usus. Bayi yang mengalami alergi susu formula dan susu sapi juga rentan terkena kolik, Moms.
Yang Harus Dilakukan saat Bayi Mengalami Kolik
Saat bayi mengalami kolik, Moms hanya perlu cukup memastikan agar semua kebutuhannya terpenuhi. Berikan ASI sesering mungkin, karena kandungan probiotik di dalamnya ampuh menyamankan perut bayi. Selain itu, lakukan metode skin to skin agar Si Kecil merasa nyaman ya, Moms.
Anda juga dapat menenangkan bayi dengan menengkurapkannya di pangkuan, sambil mengusap punggungnya. Mandikan Si Kecil dengan air hangat dan ajak jalan-jalan dengan kereta dorong atau naik mobil untuk meredakan tangisnya.
Moms bisa pula membantu dengan pijat. Cobalah memijat bagian perutnya searah jarum jam dengan tekanan yang ringan dan konsisten. Gunakan minyak telon supaya lebih hangat. Cara ini terbukti dapat membantu bayi tidur, bermanfaat untuk pencernaan, dan memicu produksi hormon yang mengurangi rasa sakit.
Akan tetapi, Moms sebaiknya segera menghubungi dokter jika kolik terjadi terus-menerus pada Si Kecil disertai dengan terganggunya pola buang air besar (BAB). Hal itu diperlukan untuk memastikan apakah terjadi gangguan usus, seperti terjepit atau terpuntir yang dapat memperburuk kondisi bayi Anda. Pada kolik normal, bayi akan tetap BAB dengan pola biasanya, tidak memiliki masalah dengan minum, dan terlihat baik-baik saja di siang hari. (M&B/SW/Dok. Freepik)