Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kulit yang sehat dan tampak cantik tentu menjadi keinginan semua wanita, terutama ibu hamil. Pasalnya, selama hamil, terdapat perubahan besar pada hormon dan tubuh Moms. Perubahan ini tak jarang juga akan memengaruhi kondisi kulit wajah. Wajah Moms yang awalnya jarang berjerawat, selama hamil dapat menjadi lebih sering berjerawat, kering, atau bahkan mengalami hiperpegmentasi.
Hal ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri ya, Moms. Tapi tenang Moms, karena ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit selama hamil, salah satunya adalah dengan menggunakan sheet mask. Tapi faktanya, selama hamil Moms jadi semakin rentan terhadap penyakit dan substansi asing lain. Jadi, amankah ibu hamil menggunakan sheet mask?
Tidak Berbahaya
Pada peluncuran virtual perawatan kulit sheet mask Oh K! di Indonesia 20 Oktober 2020 lalu, dr. Ricky Maharis, Sp.KK, menyebutkan bahwa penggunaan sheet mask oleh ibu hamil tidak berbahaya. Hingga kini, belum ada bukti penelitian yang menyatakan bahaya langsung dari penggunaan sheet mask oleh ibu hamil.
"Untuk ibu hamil, aman menggunakan sheet mask. Tidak perlu khawatir karena fungsinya seperti moisturizer, melembapkan. Selain itu, sheet mask juga umumnya tidak mengandung active ingredient seperti salicyd acid atau retinol yang bisa berbahaya untuk ibu hamil dan menyusui," kata dr. Ricky.
Maka dari itu, Moms tidak perlu khawatir bila ingin memanjakan diri dan merawat kulit menggunakan sheet mask. Yang perlu diperhatikan, pilih varian sheet mask yang sesuai dengan keluhan kulit Anda ya, Moms.
Produk perawatan kulit yang Harus Dihindari selama Hamil
Walaupun begitu, Moms tetap perlu berhati-hati saat memilih produk perawatan kulit selama hamil. Perubahan hormon dan daya tahan tubuh selama hamil membuat Moms menjadi lebih rentan terhadap penyakit, dan bahaya tersebut bahkan bisa memengaruhi perkembangan Si Kecil.
Dokter Ricky kemudian menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang diperhatikan saat menggunakan perawatan kulit selama hamil. "Apa yang perlu diperhatikan? Beberapa active ingredients, seperti salicyc acid dan retinol, jika digunakan secara topikal tidak akan mengganggu kehamilan," tuturnya.
Walau begitu, melansir Healthline, penggunaan kadar retinoid (salah satu jenis retinol) yang tinggi berkaitan dengan bayi terlahir cacat. Obat jerawat yang mengandung isotretinoin biasanya memiliki kadar retinoid yang cukup tinggi, dan menurut studi yang dimuat pada jurnal Canadian Medical Association Journal pada tahun 2013, penggunaan Accutane (obat jewawat isotretinoin) meningkatkan risiko 20-35% cacat kongenital pada janin, sedangkan 60% anak terlahir dengan masalah neurokognitif.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, kandungan formaldehyde juga dapat meningkatkan risiko infertilitas dan keguguran. Sebuah studi di tahun 2018 juga menunjukkan bahwa paparan oxybenzone (banyak ditemukan pada produk tabir surya) selama hamil dapat menyebabkan perubahan permanen pada kelenjar laktasi. Selain itu, menurut sebuah studi oleh para peneliti Jerman pada tahun 2013, wanita disarankan untuk menghindari penggunaan salycic acid dengan kadar yang berlebihan selama hamil.
Jadi, tetap berhati-hati saat memilih produk perawatan kulit selama hamil ya, Moms. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)