Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Moms, Ini Pandangan Islam Soal Anak Suka Menyisakan Makanan

Moms, Ini Pandangan Islam Soal Anak Suka Menyisakan Makanan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Bagi Moms yang punya anak balita, tak jarang Si Kecil memiliki masalah makan. Mulai dari picky eater, mengemut makanan, sampai hobi menyisakan makanan. Mungkin hal ini ini diawali oleh Si Kecil yang merasa kenyang atau tidak suka dengan makanan tersebut. Namun, jika hal ini dibiarkan, bukan tak mungkin lho, hal ini menjadi kebiasaan dan membuatnya tak menghargai makanan, bahkan rezeki lainnya.

Padahal, makanan sendiri merupakan rezeki yang telah diberikan Allah SWT, dan salah satu cara untuk mensyukuri rezeki tersebut adalah menikmatinya dan tidak menyia-nyiakannya. Hal ini diutarakan dengan jelas dalam QS. al-Baqarah: 172 di mana Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah." Jadi jelas bahwa bersyukur atas rezeki yang diterima merupakan hal yang sangat penting.

Menyisakan Makanan Karena Porsi yang Berlebih

Moms, coba deh ingat-ingat, apakah Anda lebih sering fokus untuk membuat Si Kecil mau makan banyak daripada fokus pada apa yang dimakannya? Tak jarang, kekhawatiran Moms akan Si Kecil yang terus kelaparan atau kurang gizi membuat Moms terbiasa memberikan Si Kecil makan dalam porsi besar. Padahal, sebenarnya anak-anak tidak mampu lho, makan dalam porsi besar sekaligus. Alhasil, makanan yang tersisa pun akhirnya terbuang percuma.

Islam secara jelas mengemukakan bahwa tak baik berlebih-lebihan dalam QS. al-A'raf: 31, yang berbunyi, "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."

Bahkan, Rasulullah SAW pun bersabda dalam HR. Ibnu Majah, "Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri. Sebenarnya seorang manusia itu cukup dengan beberapa suap makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Namun jika tidak ada pilihan lain, maka hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman, dan sepertiga terakhir untuk napas."

Nah Moms, melihat dari ayat dan hadis tersebut, bisa dipahami bahwa makan yang berlebihan memang tidak mendatangkan kebaikan. Dan sebagai upaya agar kebiasaan buruk menyisakan makanan ini tidak terus berlanjut, orang tua wajib mengajari Si Kecil untuk menghargai makanan mereka, ya.

Bagaimana Kalau Sudah Kenyang?

Namun, bagaimana kalau alasan Si Kecil menyisakan makanan adalah karena ia merasa kenyang dan tak sanggup menghabiskannya? Hmm, hal ini tentu bisa menjadi dilema ya, Moms. Anda merasa bahwa membuang-buang makanan tak baik karena mubazir, dan di lain sisi, Anda ingat anjuran Islam untuk menyudahi makan saat kenyang, serta tak baik juga untuk memaksa menghabiskan makanan karena bisa-bisa justru membuat Si Kecil trauma dan tidak mau makan lagi.

Sebenarnya menurut Islam, ketika kita sudah kenyang, makanan yang tersisa bukan termasuk mubazir yang diharamkan, dan jika makanan yang tersisa dapat diberikan kepada yang lebih membutuhkan akan menambah kebaikan dan pahala. Umar bin Khattab pun pernah mengatakan dalam khutbahnya, "Jauhilah kekenyangan karena sesungguhnya kekenyangan itu menyebabkan malas untuk salat dan bahkan badan malah menjadi sakit. Hendaknya kalian bersikap proporsional dalam makan karena hal tersebut menjauhkan dari sifat sombong, lebih sehat bagi badan dan lebih kuat untuk beribadah."

Lalu, bagaimana menyiasatinya? Caranya adalah untuk lebih ekstra memperhatikan porsi makan Si Kecil untuk menghindari rasa kenyang sebelum makanan habis. Anjuran untuk menakar porsi makanan ini pun sebenarnya ada dalam Islam, lho. Coba simak hadis riwayat Bukhari ini, "Takarlah makanan kalian, maka kalian akan diberkahi." Hadis ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan untuk menakar makanan dan beliau berjanji, dengannya akan didapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Cara Mengajarkan Si Kecil Menghargai Makanan

Setelah memahami pandangan Islam mengenai anak yang suka menyisakan makanan, tentu Anda tak ingin hal ini menjadi kebiasaan Si Kecil ya, Moms. Karena itu, memotivasi anak untuk selalu menghabiskan makanannya tentu dapat dilakukan sejak dini. Namun, Moms perlu ingat bahwa memotivasi bukan berarti Anda harus memaksa dengan kata-kata keras. Ada kok, cara-cara sederhana untuk mengajarkan Si Kecil menghargai makanan, yakni:

1. Ritual Sebelum Makan

Tahukah Moms bahwa ritual sederhana seperti merapikan meja makan, menyusun piring dan peralatan makan serta berdoa sebelum makan bisa meningkatkan nilai dan rasa suatu makanan? Ya Moms, kebiasaan sederhana seperti ini jika dilakukan secara teratur akan membuat Si Kecil mencintai aktivitas makan serta menghargai makanan.

2. Ambil Sesuai Porsi

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan orang tua adalah memberikan porsi makan yang tak sesuai untuk anak dan memaksa anak untuk menghabiskannya, padahal ia sudah merasa kenyang. Bahkan, hal ini secara tak sadar sudah Moms lakukan saat Si Kecil baru memulai MPASI, dan tidak juga dihentikan saat ia memasuki usia balita. Akhirnya, karena selalu dipaksa menghabiskan makanan, Si Kecil jadi tidak bisa menghargai makanan, bahkan membenci waktu makan.

Yuk, berikan Si Kecil kepercayaan untuk mengambil sendiri makanannya sesuai dengan porsinya. Saat mencoba makanan baru, ingatkan juga Si Kecil untuk mengambilnya sedikit demi sedikit dan boleh mengambil lagi jika suka. Menambah makanan tentunya lebih baik daripada harus menyisakan makanan kan, Moms.

3. Makan Bersama

Momen makan bersama keluarga mempunyai manfaat yang sangat banyak, lho. Selain bisa membangun kedekatan antar keluarga, makan bersama juga bisa membuat Si Kecil lebih menghargai makanan. Di saat makan bersama, Moms pun bisa mengajarkan etika makan yang baik seperti mencontohkan untuk tidak memilih-milih makanan dan selalu menghabiskan makanan.

4. Libatkan Anak

Anak-anak senang sekali jika dilibatkan dalam aktivitas yang dilakukan orang tua mereka karena mereka akan merasa dipercaya dan dibutuhkan. Dengan melibatkan Si Kecil dalam proses menyiapkan makanan, mulai dari mengajaknya belanja bahan makanan, memasak, hingga menyiapkan meja, Si Kecil pun akan lebih menghargai makanan. Moms pun bisa menyelipkan cerita-cerita mengenai jerih payah para nelayan menangkap ikan atau bagaimana lelahnya para petani menanam padi, buah, dan sayuran.

5. Selalu Bersyukur

Pasti ada kalanya Si Kecil mengeluh soal makanan yang tersaji di meja, entah karena rasanya yang tak enak atau semacamnya. Moms bisa menjelaskan pada Si Kecil bahwa meskipun makanan tersebut menurutnya tak enak, selama makanan tersebut bisa dimakan, kita harus tetap bersyukur karena makanan merupakan salah satu rezeki dari Allah SWT dan tidak boleh menjelek-jelekkan makanan. (Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)