Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Menjadi ibu baru dan merawat buah hati Anda yang baru lahir bukan hanya membahagiakan tapi juga bisa jadi merepotkan dan melelahkan ya, Moms. Masalah yang kerap dihadapi oleh ibu baru adalah kurangnya waktu tidur. Hal ini disebabkan Si Kecil yang sering terbangun di malam hari yang membuat Moms jadi ikut terjaga. Walaupun Anda sudah coba segala cara untuk membuat Si Kecil tidur kembali, namun ia terus terjaga dan bahkan menangis.
Memang, pola tidur bayi di malam hari masih menjadi misteri yang belum terpecahkan bagi para ibu baru hingga sekarang. Berdasarkan studi yang dibuat oleh Marsha Weinraub, profesor bidang psikologi dari Temple University, Philadelphia, AS, selain karena sedang sakit, alasan utama bayi terbangun di malam hari adalah lapar dan ingin menyusu.
Namun, bukan itu saja ternyata yang menyebabkan Si Kecil jadi terbangun di malam hari lho, Moms! Melansir M&B UK, ternyata ada sejumlah hal yang jadi penyebab bayi sering terbangun di malam hari, yaitu:
1. Belum Bisa Membedakan Siang dan Malam
Ya, Faktanya, itu terjadi karena bayi berusia kurang dari 3 bulan belum memiliki irama sirkadian, yang artinya Si Kecil belum bisa membedakan siang maupun malam hari. Bahkan, hormon melatonin yang mengontrol siklus tidur, belum dihasilkan sampai usianya 3-4 bulan. "Bahkan, pada usia 9 bulan, 60 persen bayi masih terbangun di malam hari," ujar Sarah Ockwell Smith, penulis buku BabyCalm: A Guide for Calmer Babies and Happier Parents.
Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan menyusui Si Kecil. ASI yang diproduksi ibu saat malam hari mengandung banyak hormon melatonin yang bisa membantu bayi mengembangkan irama sirkadiannya sendiri.
2. Merasa Kesepian
Beberapa bayi memang sangat mencintai orang tuanya dan enggan berpisah dengan mereka. Jadi begitu Si Kecil terbangun dan tersadar Anda tidak ada di sisinya, ia akan menangis sebagai tanda ia membutuhkan kehadiran Anda, Moms. Umumnya, saat Anda mendekati Si Kecil, menggendongnya, dan menyusuinya, bayi Anda akan merasa tenang kembali dan melanjutkan tidurnya lagi. Akan tetapi, kejadian ini mungkin saja akan berulang beberapa saat kemudian. Jadi bersabarlah, Moms.
3. Terlalu Banyak Stimulasi
Ruangan kamar yang terlalu berwarna disertai cahaya yang terang ternyata bisa menjadi salah satu alasan bayi tidak dapat tidur nyenyak di malam hari. Jadi lupakan lampu tidur berbentuk carousel atau cat yang terlalu terang untuk kamar tidur bayi Anda. Biarkan ia tidur di kamar yang tidak terlalu banyak cahaya, terutama bila ia sensitif terhadap cahaya. White noise juga dapat menutupi suara-suara di lingkungan sekitar dan membuatnya semakin nyenyak terlelap.
4. Pola Tidur Belum Teratur
Bayi baru lahir butuh waktu tidur selama 14-18 jam sehari. Akan tetapi bukan berarti ia akan tidur selama itu terus tanpa terbangun sepanjang malam dan menjadi semangat di pagi harinya. Si Kecil umumnya hanya butuh 1-3 jam setiap kali tertidur. Setelah itu ia akan terbangun untuk menyusu karena lapar. Karena itu, Anda juga sebaiknya membangunkan Si Kecil untuk menyusu setiap 2 jam. Jangan biarkan bayi dalam kondisi lapar karena terlalu lama tidur ya, Moms.
Yang juga perlu Anda pahami, jangan memotong waktu tidur siang Si Kecil dengan harapan ia akan merasa lelah dan tidur lebih nyenyak di malam hari. Justru, semakin lelah Si Kecil, semakin mudah pula ia akan terbangun dari tidurnya.
5. Mengalami Tahap Perkembangan yang Baru
Tumbuh kembang yang dialami Si Kecil terjadi sepanjang waktu, bahkan ketika ia tidur. Si Kecil mungkin saja beberapa waktu kemudian sudah punya keterampilan baru, seperti bisa berguling ke kanan dan ke kiri, duduk, hingga merangkak. Nah, semua tahapan tumbuh kembang yang baru dialaminya itu akan terhubung ke otak bayi, membuat bayi jadi lebih banyak bergerak dalam tidurnya, sehingga ia jadi kurang tenang saat tidur dan sering terbangun. (M&B/SW/Dok. Freepik)