Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dua hari lagi, Pemilu legislatif (dan dua bulan lagi Pemilu Presiden RI) diselenggarakan. Pemimpin yang seperti apa yang Anda harapkan?
Sebagai ibu, Anda mungkin mendambakan perubahan dan memiliki harapan tersendiri terhadap pemimpin berikutnya. Selain dapat membawa kestabilan politik dan ekonomi, para ibu mendambakan pemimpin yang bisa membawa kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Kesehatan terjamin, pendidikan tinggi yang terjamin, dan kesejahteraan ekonomi yang memadai hanyalah sedikit dari harapan para ibu. Tentu saja bukan hanya sebuah visi dan misi semata, tetapi bisa membawa berbagai harapan tersebut menjadi kenyataan.
Harapan tersebut juga disampaikan mantan Miss Indonesia 2005, Imelda Fransisca, 31. “Saya harap pemimpin yang selanjutnya memperhatikan kesiapan dan kematangan sistem pendidikan Indonesia. Sekarang ini kurikulum pendidikan seringkali berubah. Kurikulum boleh berubah, asal untuk tujuan yang lebih baik, dan terlihat manfaat dan kualitasnya,” ungkap Imelda, dihubungi M&B siang tadi (07/04).
Baginya, pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang benar-benar memiliki visi, kemampuan, kredibilitas, dan integritas yang tinggi untuk membangun negara. Diharapkan, dengan adanya pemimpin yang lebih baik nantinya, dapat meningkatkan mutu dari setiap masyarakat di Indonesia. “Mudah-mudahan, dengan sistem pendidikan yang lebih baik nantinya, kualitas anak-anak Indonesia bisa ditingkatkan, dan saat mereka tumbuh dewasa, mereka bisa jadi profesional yang berkualitas dan dapat diperhitungkan, karena negara kita pantas diperhitungkan,” ungkap ibu dua anak, Emily Sebastian, 2, dan Sophia Sebastian, 1.
Dalam menanamkan jiwa pemimpin pada anak, ia membebaskan anak-anaknya dalam mengembangkan bakat dan talenta mereka masing-masing. “Ketika mereka menjadi kuat di bidang yang mereka tekuni dan senangi, saya rasa secara otomatis mereka akan menjadi pemimpin di bidang yang mereka tekuni itu. Jadi, bukan memaksakan mereka untuk mengikuti kemauan orangtua. Jadi, kita harus jeli melihat dan memaksimalkan itu. Tapi, ketika mereka bimbang, kita juga perlu bijaksana dalam membantunya memilih. Yang penting harus ada contoh,” tambahnya.
Selain itu, mereka juga tetap perlu dididik bagaimana menjadi pemimpin yang tangguh, dengan mengajarkan mereka konsep hidup, bahwa hidup adalah bagian dari sebuah proses di mana mereka harus belajar dan pandai bersosialisasi. Tidak hanya itu, sikap rendah hati juga hal utama yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. (Aulia/SR/dok.M&B)