Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

7 Metode Induksi Alami untuk Merangsang Kontraksi Persalinan

7 Metode Induksi Alami untuk Merangsang Kontraksi Persalinan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Menanti datangnya waktu persalinan mungkin membuat Moms diliputi perasaan harap-harap cemas. Apalagi jika ternyata Anda sudah memasuki hari perkiraan lahir (HPL) namun buah hati yang ditunggu-tunggu kehadirannya tak jua ingin keluar dari dalam perut Anda. Hal ini pun bisa membuat Anda jadi semakin cemas ya, Moms.

Nah, untuk merangsang kontraksi, tak sedikit ibu hamil yang melakukan induksi alami guna mempercepat proses persalinan dan Si Kecil bisa dilahirkan. Sebenarnya, induksi alami ini belum terbukti secara ilmiah. Meskipun begitu, induksi alami telah dilakukan oleh banyak ibu hamil untuk membantu memperlancar proses persalinan mereka. Jadi, jika Anda ingin melakukan induksi alami, Moms sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter kandungan Anda, ya. Berikut ini beberapa induksi alami yang seringkali dilakukan.

1. Berhubungan Seks

Berhubungan seks dengan pasangan sering menjadi salah satu cara induksi alami untuk merangsang kontraksi. Pasalnya, sperma yang dihasilkan pasangan selama berhubungan intim mengandung prostaglandin yang dapat merangsang leher rahim dan akhirnya membuat rahim berkontraksi. Namun, harap diingat bahwa hubungan seks sebagai induksi tidak disarankan pada ibu hamil yang sudah mengalami ketuban pecah ya Moms, karena bisa meningkatkan risiko infeksi.

2. Stimulasi Puting Payudara

Menstimulasi puting payudara Anda juga bisa membantu meningkatkan kontraksi, yang kemudian akan mempercepat proses persalinan Anda, Moms. Cara ini dilakukan agar dapat memicu keluarnya hormon oksitosin. Selanjutnya, hormon oksitosin yang keluar akan merangsang kontraksi. Meskipun begitu, Anda tidak disarankan untuk menstimulsi puting terlalu sering dan berlebihan.

3. Olahraga Ringan

Tidak ada salahnya kok, melakukan olahraga ringan mendekati waktu persalinan.Tidak hanya membantu meredakan panik jelang melahirkan, olahraga ringan juga bisa membantu menginduksi persalinan menjadi lebih cepat lho, Moms. Anda bisa sekadar berjalan kaki mengelilingi ruangan atau naik turun tangga di rumah sakit. Cara ini efektif membuat pembukaan menjadi lebih cepat. Namun usahakan untuk tidak melakukannya berlebihan. Jika Anda sudah mulai kelelahan, ada baiknya beristirahat dulu.

4. Mengonsumsi Kurma

Memakan buah kurma bisa membantu menyuplai oksitosin alami sehingga akan merangsang kontraksi rahim dan mempercepat proses persalinan. Penelitian yang dilakukan di Jordan University of Science and Technology, Yordania, mengungkapkan bahwa bumil yang rutin mengonsumsi kurma saat kehamilannya sudah mendekati HPL bisa menjalani proses persalinan normal dengan lebih lancar.

5. Akupunktur

Akupunktur dilakukan dengan menusukkan jarum ke beberapa titik tertentu di tubuh. Cara ini dipercaya merupakan induksi alami untuk meningkatkan oksitosin dan merangsang kontraksi rahim. Pada sebuah percobaan di Denmark tahun 2013, lebih dari 400 wanita diakupunktur sebelum melahirkan. Hasilnya, waktu yang dibutuhkan sama dengan mereka yang diinduksi menggunakan obat-obatan. Walaupun begitu, jika Anda ingin akupunktur, lakukan dengan ahlinya yang sudah bersertifikat ya, Moms.

6. Akupresur

Akupresur memiliki prinsip yang sama dengan akupunktur, hanya akupresur menggunakan ujung jari atau alat khusus untuk menekan titik tertentu. Para pakar akupresur percaya kalau metode ini bisa menstimulasi persalinan menjadi lebih cepat. Namun, sama halnya dengan akupunktur, akupresur juga harus dilakukan oleh ahlinya atau terapis akupresur bersertifikat.

7. Mengonsumsi Makanan Pedas

Pernah mendengar saran orang tua untuk mengonsumsi makanan pedas guna mempercepat persalinan? Sepertinya cara yang satu ini boleh dicoba, karena banyak yang mengaku berhasil bebas induksi hanya dengan mengonsumsi makanan pedas. Sayangnya, belum ada penelitian yang mendukung pernyataan ini, Moms. Jadi, jika Anda memang tidak terbiasa makan pedas, sebaiknya jangan melakukan cara ini, ya. (M&B/SW/Dok. Freepik)