Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat hamil, banyak wanita yang kerap mengeluhkan munculnya masalah kulit tertentu. Gangguan tersebut memang tidak membahayakan jiwa, namun kehadirannya bisa menurunkan rasa percaya diri mereka. Penyebab masalah kulit saat hamil pun beragam, mulai dari perubahan kadar hormon dan sirkulasi darah dalam tubuh, penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, hingga pertambahan berat badan. Yuk Moms, ketahui masalah kulit apa saja yang sering terjadi saat hamil!
1. Stretch Mark
Stretch mark adalah salah satu masalah kulit yang paling umum dialami oleh ibu hamil. Hal ini bisa disebabkan karena adanya peregangan kulit seiring perut yang kian membesar. Pada dasarnya, kulit memiliki elastisitas yang dapat beradaptasi terhadap perubahan. Akan tetapi, adanya pertambahan berat badan dan ukuran janin memaksa kulit Moms meregang sampai melewati batas maksimal, sehingga muncullah stretch mark.
2. Jerawat
Adanya perubahan hormon selama masa kehamilan dapat menyebabkan kelenjar minyak memproduksi lebih banyak sebum. Hal ini tentu dapat meningkatkan risiko munculnya jerawat. Namun perlu diketahui, jika wajah Moms sudah berjerawat sebelum hamil, maka kondisinya bisa bertambah parah saat hamil.
Untuk mengobati masalah kulit berjerawat selama kehamilan, Anda dapat mencoba beberapa langkah berikut:
⢠Bersihkan wajah dua kali sehari menggunakan face wash yang gentle dan tidak mengandung fragrance.
⢠Hindari memencet jerawat.
⢠Pilih dan gunakan skincare dan kosmetik yang berlabel oil-free atau non-comedogenic.
⢠Bila ingin menggunakan obat untuk mengatasi jerawat, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter kandungan Anda, karena ada beberapa obat jerawat yang tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh ibu hamil.
3. Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi adalah masalah kulit di mana munculnya bintik hitam atau bercak hitam pada beberapa bagian kulit, seperti pipi, dahi, dan hidung. Penyebabnya adalah adanya peningkatan melanin yang terjadi secara alami selama masa kehamilan. Umumnya, hiperpigmentasi dapat hilang setelah melahirkan. Tetapi dalam beberapa kasus hiperpigmentasi juga bisa bertahan selama beberapa waktu.
Namun, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi tampilan hiperpigmentasi, yaitu rutin menggunakan tabir surya yang mengandung minimal SPF 15 sebelum beraktivitas di luar rumah serta mengurangi aktivitas di luar ruangan saat siang hari. Jika terpaksa beraktivitas di luar ruangan, kenakan topi atau payung untuk melindungi kulit Anda dari paparan sinar matahari langsung.
4. Varises
Masalah kulit berikutnya yang dapat dialami oleh ibu hamil adalah varises. Varises adalah masalah kulit yang ditandai dengan munculnya guratan kebiruan yang biasanya terlihat pada bagian tungkai dan kaki. Masalah kulit semacam ini tidak hanya dapat mengganggu penampilan, tetapi juga bisa membuat ibu hamil merasa tidak nyaman bahkan terkadang dapat menimbulkan rasa sakit.
Untuk mencegah dan mengurangi gejala varises, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
⢠Lakukan olahraga ringan secara rutin selama masa kehamilan, sehingga sirkulasi darah di dalam tubuh menjadi lebih lancar.
⢠Tidak duduk atau berdiri terlalu lama.
⢠Membatasi asupan garam.
⢠Memenuhi kebutuhan vitamin C saat hamil.
⢠Menghindari kenaikan berat badan yang berlebihan. (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. Pch.Vector/Freepik)