Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat hamil, Moms akan mengalami banyak perubahan fisik. Pembengkakan pada tangan dan kaki, contohnya, merupakan hal yang lumrah terjadi selama kehamilan. Akan tetapi, bagaimana jika Anda merasa vagina mengalami pembengkakan? Apakah ini memang wajar dialami oleh ibu hamil?
Ya, Moms, jika Anda tengah hamil dan menyadari vagina membengkak, tak perlu khawatir. Pembengkakan merupakan efek samping yang umum dari kehamilan yang dijalani. Pasalnya, tekanan pada panggul karena keberadaan janin di perut memang dapat meningkatkan aliran darah ke bagian bawah tubuh, termasuk vagina. Kondisi tersebut menyebabkan bumil mengalami pembengkakan vagina yang bisa membuat Anda merasa nyeri dan tidak nyaman.
Baca juga: 6 Gangguan Vagina yang Seringkali Muncul saat Hamil
Penyebab dan Gejala Vagina Membengkak saat Hamil
Melansir laman Being the Parent, sebenarnya pembengkakan vagina adalah masalah yang normal terjadi selama kehamilan, walaupun mungkin tak banyak wanita yang menyadari dan mengetahui gangguan tersebut. Pembengkakan ini terjadi di area vagina, termasuk vulva dan bibir vagina (labia). Ini penyebabnya, Moms.
1. Adanya peningkatan aliran darah di area vagina. Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan ringan hingga sedang. Terkadang peningkatan suplai darah ini juga dapat menyebabkan peningkatan sensasi di sekitar area tersebut.
2. Pembuluh darah vena di rahim mengalami penyempitan selama masa kehamilan. Penyempitan ini kemungkinan dapat menyebabkan vagina mengalami bengkak ringan.
3. Vagina yang bengkak selama kehamilan juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri seperti bacterial vaginosis atau infeksi jamur seperti candidiasis.
4. Pada wanita hamil, kadar estrogen dan progesteron lebih tinggi dibandingkan pada wanita tidak hamil. Peningkatan kadar hormon ini menjadi tempat berkembang biak yang sempurna untuk jamur yang menyebabkan vagina membengkak selama masa kehamilan.
5. Kebersihan vagina yang buruk atau adanya penyakit menular seksual seperti gonore atau trikomoniasis juga bisa menjadi salah satu penyebab vagina bengkak selama kehamilan.
6. Produk mandi, tubuh, dan perawatan kulit yang dipakai mengandung iritan. Menggunakan produk ini selama kehamilan dapat menyebabkan pembengkakan vagina yang meradang.
7. Hubungan seksual yang berkepanjangan atau kurangnya pelumas atau lubrikasi yang memadai yang menyebabkan penetrasi yang kasar juga berpotensi menjadi penyebab pembengkakan vagina pada wanita hamil.
Untuk gejalanya sendiri, Moms mungkin akan merasakan nyeri dan iritasi di sekitar vagina, nyeri saat buang air kecil, keputihan yang menimbulkan bau tidak sedap, radang di sekitar area vagina, dan gatal di area yang terjadi peradangan.
Baca juga: Waspadai Munculnya Varises Vagina saat Hamil, Moms!
Cara Mengatasi Vagina Membengkak saat Hamil
Vagina bengkak saat hamil dapat hilang dengan sendirinya saat Anda melahirkan. Namun, untuk meringankannya, Anda bisa berbaring dengan cara meninggikan kaki sehingga cairan dan darah tidak berkumpul di bagian bawah tubuh, termasuk vagina.
Selain itu, hindari menggaruk area vagina jika terdapat peradangan dan rasa gatal di area tersebut. Pasalnya, menggaruk dapat menyebabkan penyebaran infeksi ke area terdekat. Moms bisa terus mengompres vagina dengan air dingin atau air hangat (pilih mana yang paling nyaman menurut Anda) untuk meredakan nyeri. Rawat vagina dengan cara membersihkan selalu dengan benar usai buang air kecil ataupun berhubungan seksual. Kenakan juga pakaian dalam yang bersih dan berbahan lembut.
Namun, jika cara-cara tersebut tidak dapat mengurangi bengkak pada vagina Anda atau bila kondisi ini disertai dengan gejala lainnya seperti infeksi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kandungan Anda. Jangan pernah mengobati sendiri masalah ini karena bisa berisiko menyebabkan komplikasi pada kehamilan Anda ya, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)