Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Makanan Khas Indonesia yang Butuh Perjuangan Membuatnya

Makanan Khas Indonesia yang Butuh Perjuangan Membuatnya

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Indonesia terkenal sebagai negara dengan kekayaan kuliner tradisional yang berlimpah. Ada beragam makanan yang terdapat di setiap daerah di Indonesia dengan masing-masing punya cita rasa yang khas.

Bukan itu saja, ada juga sejumlah makanan yang terkenal dibuat dengan penuh perjuangan, makan waktu yang lama dalam membuatnya, dan proses pembuatannya juga tidak mudah. Namun, setelah jadi, makanan tersebut memang sangat lezat saat dinikmati, Moms. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini makanan yang sulit dan penuh perjuangan dalam membuatnya.

1. Rendang

Makanan satu ini memang punya cita rasa khas karena kaya akan bumbu rempah-rempah. Rendang bahkan pernah dinobatkan sebagai makanan paling enak sedunia. Namun, kita semua tahu, bukan pekerjaan gampang untuk membuat rendang.

Makanan tradisional asal Sumatera Barat berbahan daging sapi ini mesti diolah dalam waktu yang cukup lama agar dagingnya bisa empuk saat dimakan dan racikan bumbunya meresap ke dalam setiap lapisan daging.

Selama proses masak, daging dan bumbu harus diaduk pelan-pelan dengan panas api yang sedang hingga meresap. Jika Moms ingin memasak rendang, Anda harus sabar dan telaten saat mengaduk rendang hingga santan dalam rendang mengental dan mengering tapi tidak menghanguskan atau menghancurkan dagingnya. Penuh perjuangan sih, tapi hasilnya sangat layak untuk dinikmati kok, Moms.

2. Dodol

Siapa yang tidak kenal dodol, makanan kenyal dengan rasa manis ini jadi kuliner khas di daerah Betawi dan Garut. Meskipun bentuk dan penampilannya sederhana, proses pembuatan dodol juga sulit, butuh waktu lama dan keterampilan khusus saat mengolahnya.

Dodol dibuat dengan bahan utama santan kelapa, gula pasir, dan gula merah yang masing-masing dicampur dalam sebuah kuali yang besar dan dimasak dengan api sedang. Selama proses pengolahan dodol, kita mesti ekstra sabar. Bagaimana tidak, butuh waktu setidaknya 4 jam untuk membuat dodol.

Dodol yang dimasak tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan, karena jika dibiarkan begitu saja, maka dodol tersebut bisa hangus di bagian bawahnya dan akan membentuk kerak. Karena itu, selama membuat dodol, kita harus mengaduknya terus-menerus untuk mendapatkan hasil yang baik.

3. Sei

Sei merupakan kuliner khas Nusa Tenggara Timur. Dalam bahasa Rote sendiri, sei berarti daging yang diiris tipis memanjang. Daging sei diolah secara tradisional dengan cara diiris lalu ditaburi garam dan rempah-rempah kemudian diasapi menggunakan kayu kosambi.

Semakin banyak daging yang diasapi, semakin lama waktu yang dibutuhkan tentunya. Umumnya butuh waktu sekitar 2 jam pengasapan hingga daging bisa masak sempurna. Sei biasanya dihidangkan dengan sambal khas NTT yang disebut sambal luat yang terdiri dari irisan bawang putih, bawang merah, dan cabai.

4. Kue Lapan Jam

Ini adalah kuliner khas Palembang berupa kue basah dengan rasa manis dan tekstur lembut. Kue ini biasa dijumpai saat perayaan hari besar, seperti Idul Fitri dan Imlek. Kue yang dulunya hanya disuguhkan di kalangan bangsawan ini terbuat dari banyak bahan seperti tepung terigu, telur, gula pasir, mentega, dan susu kental manis.

Dinamakan kue lapan jam, tak lain karena pembuatan kue ini memang memakan waktu hingga 8 jam lamanya. Pengolahan yang cukup lama ini membuat kue jadi semakin lembut dan enak. Lantas bagaimana kalau kurang dari 8 jam? Kue ini tidak akan terasa kenyal dan mudah hancur karena adonannya belum kuat. Untuk menyajikannya pun harus sudah dalam keadaan dingin agar mudah dipotong-potong. Kebayang enggak lamanya membuat kue ini, Moms? (M&B/SW/Dok. Kompas.com)