Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bagi Moms yang sedang merencanakan kehamilan, Anda sebaiknya memaksimalkan kesempatan untuk bisa hamil dengan mengetahui kapan Anda mengalami ovulasi. Melansir laman Alodokter, Ovulasi merupakan proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium ke tuba falopi untuk dibuahi. Dengan mengetahui kapan Anda mengalami ovulasi, maka ini bisa menentukan waktu terbaik untuk Anda dan pasangan melakukan hubungan seksual agar bisa segera hamil.
Namun sayangnya masih banyak wanita yang tidak menyadari tanda-tanda mereka sedang mengalami ovulasi. Nah, untuk membantu Anda, berikut ini beberapa tanda ovulasi yang perlu Anda tahu agar Anda bisa meningkatkan peluang kehamilan, Moms.
1. Perubahan pada Lendir Serviks
Mendekati waktu ovulasi, tubuh Anda mulai memproduksi lebih banyak estrogen saat sel telur yang akan berovulasi matang di ovarium. Ini menyebabkan lendir serviks menjadi bening dan elastis, mirip dengan putih telur. Tidak seperti saat Anda belum mendekati waktu ovulasi, cairan serviks Anda mungkin tampak lengket, keruh, atau sangat kecil sehingga Anda tidak dapat merasakannya.
2. Posisi Leher Rahim Berubah
Biasanya leher rahim cenderung berubah selama siklus menstruasi. Nah saat mendekati ovulasi, leher rahim akan menjadi lebih tinggi, lebih lembut, dan lebih terbuka. Untuk mengetahui perubahan posisi leher rahim ini, sebenarnya tidak hanya dokter kandungan yang dapat memeriksanya, Anda juga dapat melakukannya sendiri, meskipun mungkin perlu beberapa kali latihan untuk mengetahui cara memeriksanya dan memahami apa yang Anda rasakan.
3. Muncul Bercak Darah di Sela-sela Siklus Menstruasi
Munculnya bercak darah berwarna kecokelatan di sela-sela siklus menstruasi menjadi pertanda terjadinya ovulasi. Hal ini terjadi setelah sel telur dilepaskan, kemudian kadar estrogen Anda turun secara signifikan sebelum naik lagi pada fase luteal (paruh kedua siklus menstruasi Anda setelah ovulasi). Penurunan estrogen yang berumur pendek ini sebenarnya dapat memicu bercak di tengah siklus yang biasanya hilang dalam satu atau dua hari.
4. Nyeri Payudara
Nyeri payudara ini mungkin lumrah Anda rasakan setiap bulan saat mendekati waktu menstruasi Anda. Hal ini dikarenakan peningkatan hormon progesteron, yang diproduksi tubuh Anda tepat setelah ovulasi. Meskipun nyeri payudara tidak dapat memprediksi kapan terjadinya ovulasi, tetapi ini bisa menjadi petunjuk bagi Anda tentang fakta ovulasi yang terjadi, yang dapat menjadi tanda kesuburan Anda.
5. Gairah Seks Meningkat
Memasuki masa subur, tepat sebelum ovulasi, hasrat seksual Anda akan meningkat karena lonjakan hormon seperti estrogen dan testosteron. Tidak hanya dorongan seksual Anda akan meningkat pesat selama waktu ini, tetapi tubuh Anda juga akan mengalami perubahan yang membuat Anda merasa lebih seksi dan tentunya membuat pasangan Anda lebih tertarik kepada Anda juga. Perubahan tersebut seperti bibir yang sedikit lebih berisi, suara bernada tinggi, perubahan struktur wajah, cara berjalan, dan cara pinggul Anda bergerak.
6. Lebih Sensitif Terhadap Bau
Moms, apa tiba-tiba Anda menyukai bau badan pasangan Anda setelah ia berolahraga? Bila ya, ini bisa menjadi pertanda puncak kesuburan Anda, lho. Sebuah studi menunjukkan bahwa indra penciuman wanita menajam saat mereka mendekati ovulasi, dan mereka menjadi sangat sensitif terhadap aroma musk (seperti bau tubuh asli) atau feromon pria (bau yang dikeluarkan tubuh seorang pria).
7. Sakit di Bagian Bawah Perut
Saat ovulasi terjadi, beberapa wanita biasanya mengeluhkan rasa kram pada bagian perut yang tajam yang dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam di tengah siklusnya. Meski pada dasarnya tidak semua wanita mengalami hal yang sama, beberapa akan merasakan sakit ini setiap bulan dan yang lain mungkin tidak pernah mengalami kram. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)