Type Keyword(s) to Search
TOODLER

70% Anak Mengalami Masalah Kesehatan Mental saat Pandemi

70% Anak Mengalami Masalah Kesehatan Mental saat Pandemi

Dampak pandemi COVID-19 ini memang kian meluas. Tidak hanya memberi cobaan bertubi-tubi pada bidang kesehatan dan ekonomi, kini pandemi juga menyerang kesehatan mental anak. Ya, tidak hanya Anda, anak-anak pun bisa khawatir berlebih dengan ancaman virus mematikan ini. Bahkan sebuah survei yang dilakukan oleh Parents Together Action, sebuah organisasi dengan 2 juta anggota, menguak fakta terbaru tentang banyaknya anak yang stres selama pandemi. Baca di bawah ini ya, Moms.

Mengancam Kesehatan Mental Anak

Sejak awal pandemi, organisasi Parents Together Action telah memantau kesehatan mental anak-anak, khususnya di Amerika Serikat. Setelah pandemi menyerang selama lebih dari 6 bulan, fakta mengenai masalah kesehatan anak pun mulai bermunculan.

Menurut PTA, hampir setengah orang tua di Amerika Serikat mengalami gangguan kesehatan mental dan masalah sikap. Sedangkan anak mulai kesulitan mengekspresikan emosi mereka, dan dua perpaduan ini tentu menyebabkan anak bersikap tidak baik selama pandemi.

Menurut laporan PTA, 70 persen anak dilaporkan mengalami perasaan negatif selama pandemi, seperti sedih, panik, dan bingung. Survei ini juga menyebutkan kalau memasuki bulan ini, 45 persen anak merasa sedih (baik sedikit maupun setiap saat), dan 40 persen anak merasa takut (baik sedikit maupun setiap saat). Menariknya, anak dari keluarga yang memiliki pemasukan lebih rendah, 2 kali lebih rentan mengalami perasaan negatif, seperti sedih, mudah marah, takut, dan kesepian.

Orang Tua Makin Stres

Hanya 22 persen orang tua yang disurvei yang merasa sekolah anaknya siap untuk buka lagi tahun ini. Survei ini juga mengeluarkan data yang lebih mencengangkan, yang menyebutkan 30 persen orang tua yang anaknya masih sekolah online khawatir anaknya tidak cukup makan setiap hari.

Ini karena di Amerika Serikat ada program makanan dari sekolah masing-masing, dan tidak sekolah artinya anak mereka tidak mengonsumsi makanan sehat. Orang tua bahkan mengaku harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli makanan sehat. Fakta-fakta ini memang cukup mencengangkan ya, Moms, terlebih karena datanya diambil dari negara maju seperti Amerika Serikat.

Mengutip American Psychological Association (APA), ini beberapa sumber stres pada orang tua selama pandemi:

* Keluarga terkena COVID-19: 74%

* Respons pemerintah pada pandemi: 74%

* Rutinitas terganggu: 74%

* Dirinya terkena COVID-19: 73%

* Mengatur sekolah online: 71% 

* Kebutuhan dasar: 70%

* Isolasi mandiri: 67%

* Akses ke penyedia kesehatan: 66%

(Tiffany/SW/Dok. Freepik)