Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Ini 8 Kesalahan Orang Tua saat Mendisiplinkan Anak

Ini 8 Kesalahan Orang Tua saat Mendisiplinkan Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Semua orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi sosok yang disiplin. Untuk itu, Moms pun merasa perlu menanamkan nilai-nilai kedisiplinan sejak dini. Ya, kedisiplinan merupakan hal yang harus dibangun sedari awal, agar karakter Si Kecil bisa menjadi seperti yang kita harapkan.

Sayangnya tak sedikit orang tua yang belum memiliki cukup pengetahuan dalam menerapkan kedisiplinan pada anak. Alih-alih mendisiplinkan anak dengan cara yang tepat, orang tua justru membuat kesalahan yang bisa berakibat fatal buat Si Kecil. Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini sejumlah kesalahan yang dilakukan orang tua dalam mendisiplinkan anak:

1. Hanya melarang tanpa memberi penjelasan

Anak akan disiplin dan mematuhi aturan dengan lebih baik jika ia tahu apa tujuan dari aturan yang diterapkan tersebut. Jadi, Moms sebaiknya tidak melarang Si Kecil dengan sekadar kata "Jangan!" atau "Tidak boleh!" tanpa memberi tahu Si Kecil alasannya. Jelaskan pula pada anak alasan Anda menerapkan suatu peraturan dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami Si Kecil, misalnya "Bereskan mainannya setelah kamu selesai bermain ya, agar tidak terinjak orang lain dan mainannya jadi rusak."

2. Memberi ancaman pada anak

Mengancam anak agar ia mau menuruti aturan yang diterapkan bukan merupakan solusi yang tepat untuk mendisiplinkan Si Kecil. Contohnya, jika Si Kecil keasyikan bermain dan tidak mau mandi, Anda mengancam akan membuang mainannya, padahal Anda tidak berniat melakukan hal tersebut. Jika ini terus dilakukan, lama-lama anak akan belajar bahwa Moms tidak serius dan hanya memberikan ancaman kosong belaka.

3. Mengomel panjang lebar

Memarahi Si Kecil tanpa henti saat ia melakukan kesalahan cuma akan membuat emosi Anda jadi tidak terkontrol. Akan lebih efektif, cukup berikan instruksi sederhana sehingga anak langsung paham. Jika perlu, berikan juga Si Kecil kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya. Jika sudah, Moms bisa dekati anak dan jelaskan, kenapa Anda tidak setuju dengan tindakannya, sehingga ia lebih mudah untuk mengerti.

4. Mengekspresikan kemarahan pada anak bahkan berkata kasar

Ya, sekalipun anak Anda salah, sebisa mungkin Moms harus menenangkan diri sebelum memberi penjelasan kepada Si Kecil. Karena marah-marah atau berkata kasar tidak akan membuatnya mengerti, tapi hanya membuatnya takut dan bisa menimbulkan trauma. Jadi, terkadang bila Anda melarang atau memerintah sesuatu dengan bentakan dan ia menurutinya, itu karena ia takut.

5. Bereaksi berlebihan

Hindari bereaksi berlebihan setiap kali anak bertingkah laku yang tidak seharusnya. Pada dasarnya, balita memang belum bisa mengendalikan emosi dan kadang tidak tahu apa yang harus ia perbuat, namun orang tua menganggap anak sudah paham dengan semua aturan.

Maka, jika Si Kecil bertingkah aneh, misalnya berlari-larian atau berteriak ketika sedang di tempat ibadah, Moms perlu tahu bahwa perilakunya tersebut bukan untuk membuat Anda kesal, Jadi membentaknya bukanlah tindakan yang tepat. Bicarakan dengan perlahan namun tegas bagaimana Anda ingin Si Kecil berperilaku.

6. Menjanjikan sesuatu jika anak menurut

Seringkali orang tua menjanjikan sesuatu jika anak berlaku baik dan menuruti semua keinginan mereka. Jika Moms terus-terusan melakukan hal tersebut, Si Kecil tidak akan menyadari bahwa disiplin perlu untuk dirinya. Ia hanya tahu dan akan mengharap bahwa dengan disiplin ia pasti akan mendapat hadiah dari Anda. Pada akhirnya, Si Kecil mungkin akan meminta reward saat Anda menginginkan ia melakukan sesuatu.

7. Menerapkan hukuman fisik

Sudah banyak pendapat pakar yang mengatakan bahwa menerapkan hukuman fisik sama sekali tidak efektif. Jadi, jangan pernah melakukan hal tersebut! Hukuman fisik belum tentu membuat anak berubah jadi lebih baik. Bahkan dalam banyak kasus, hukuman fisik justru merugikan dan membuat Si Kecil jadi trauma. Sehingga pada akhirnya hubungan antara orang tua dan anak jadi korban.

8. Konsisten dengan peraturan yang dibuat

Jika Anda ingin Si Kecil makan sambil duduk di meja makan tanpa menonton tv atau bermain dengan gadget-nya, Moms juga harus menerapkan aturan yang sama buat diri Anda untuk memberi contoh pada anak. Jika Anda tidak konsisten dengan peraturan yang ada, jangan berharap anak akan disiplin dan menaati peraturan, karena Si Kecil selalu meniru Anda sebagai contohnya. (M&B/SW/Dok. Freepik)