Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Influenza atau flu merupakan penyakit umum yang sering diderita, mulai dari bayi, balita, hingga orang tua. Penyakit yang diakibatkan oleh virus ini menyerang pernapasan, dan umumnya ditularkan melalui batuk dan bersin, maupun kontak dengan penderitanya. Gejalanya dapat timbul dengan cepat berupa demam, nyeri tenggorokan dan otot, kelelahan, batuk, sakit kepala, serta hidung pilek atau tersumbat.
Influenza atau flu memang penyakit umum. Setiap orang bisa terjangkit dan hampir semua orang pernah mengalaminya. Karena itu, banyak yang menganggap bahwa penyakit ini hanya menimbulkan gejala ringan dan gampang diobati.
Meskipun begitu, bagi pemilik daya tahan tubuh yang rentan seperti bayi, ibu hamil, orang lanjut usia, dan mereka yang punya sistem kekebalan tubuh yang lemah, penyakit ini ternyata bisa menimbulkan komplikasi yang parah, bahkan menyebabkan kematian. Apalagi di masa pandemi saat ini, influenza bisa mengacaukan semuanya.
Baca juga: Bolehkah Vaksin Flu Saat Hamil?
Karena itu, sejumlah otoritas kesehatan menyerukan pentingnya pemberian vaksin influenza atau vaksin flu, terutama di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang. Pemberian vaksin ini juga dianggap sebagai langkah preventif yang mampu mengurangi risiko terjadinya gejala infeksi virus corona yang parah, namun bukan mengobati COVID-19.
Manfaat Vaksin Influenza
Menurut World Health Organization (WHO), manfaat pemberian vaksin influenza bagi orang dewasa yang sehat adalah dapat melindungi tubuh dari serangan virus influenza dan mengurangi beratnya gejala, sementara untuk orang lanjut usia, vaksin influenza dapat mengurangi tingkat keparahan dari komplikasi penyakit dan mengurangi risiko kematian.
Baca juga: Perlukah Bayi Diberi Vaksin Influenza? Ini Jawabannya
Melansir Better Health, vaksin influenza lebih dianjurkan bagi:
⢠Orang lansia
⢠Ibu hamil
⢠Penderita penyakit jantung, paru-paru, saraf, ginjal
⢠Penderita gangguan kekebalan tubuh
⢠Penderita diabetes
⢠Anak-anak di atas enam bulan yang menjalani terapi aspirin
⢠Petugas kesehatan, perawat kaum lansia dan anak-anak
⢠Orang dengan Down syndrome
⢠Orang dengan obesitas (BMI lebih dari atau sama dengan 30 kg/m2)
⢠Peminum alkohol
⢠Orang yang akan berpergian ke tempat endemik wabah influenza
Efek Samping Vaksin Influenza
Seperti layaknya obat apa pun, vaksinasi dapat mengakibatkan efek samping yang umumnya ringan dan akan hilang sendiri. Kebanyakan orang yang mendapatkan vaksinasi flu tidak memiliki masalah. Efek samping yang biasanya ditemui antara lain adalah:
⢠Nyeri, kemerahan, atau bengkak di mana suntikan itu diberikan
⢠Suara serak
⢠Sakit mata, merah atau gatal
⢠Batuk
⢠Demam
⢠Sakit kepala
⢠Gatal
⢠Kelelahan.
Gejala-gejala ini akan hilang 1-2 hari setelah divaksinasi. Namun jika berlanjut, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan.
Selain pemberian vaksin influenza, flu dapat dicegah dengan mengurangi kontak dengan orang sakit, istirahat di rumah ketika sedang sakit, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum yang cukup. Jika perlu, gunakan masker untuk menghindari penyebaran virus ketika Anda batuk atau bersin, dan biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun, terutama saat Anda akan makan atau menyentuh wajah.
Peringatan Vaksin Influenza
Mengutip Kompas.com, sebelum melakukan vaksinasi influenza, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, beberapa kelompok orang tidak disarankan diberi vaksin influenza, di antaranya:
⢠Bayi di bawah usia enam bulan
⢠Punya riwayat alergi vaksin flu atau vaksin lainnya
⢠Orang yang alergi telur, karena sebagian vaksin flu mengandung protein telur
⢠Penderita Guillain-Barré Syndrome (sindrom lumpuh yang parah).
Seseorang yang sedang tidak enak badan juga dianjurkan untuk menunda vaksinasi influenza. Tunggu sampai kondisi tubuhnya prima. (M&B/SW/Dok. Freepik)