Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sebuah alat terbaru dari Google mulai dipasang di situs mesin pencari, yang memungkinkan pengguna untuk membandingkan makanan yang berbeda, termasuk informasi gizi pada makanan tersebut.
Alat ini dirancang sedemikian rupa dengan cara kerja, jika pengguna membandingkan 2 jenis makanan, dengan mengetik kata '"vs" di antaranya, atau 2 jenis makanan dengan kata "compare" sebelumnya. Alat ini akan memperlihatkan grafik yang mengungkapkan perbandingan kandungan kedua jenis makanan secara berdampingan. Bahkan, alat canggih ini bisa mengukur makanan yang berbeda, berdasarkan kandungan di dalamnya, serta ukuran dan porsi.
Jika Anda mengetik kata "ubi jalar tumbuk vs kentang tumbuk", maka alat akan menunjukkan bahwa ubi jalar memuat 4,2 gr gula per 100 gr dan kentang tumbuk hanya memiliki 0,5 gr untuk porsi yang sama. Ketika Anda scrolling ke bawah, Anda dapat melihat jumlah kandungan dari bubur ubi jalar dan kentang tumbuk, yang meliputi kadar kalium, kalsium, dan vitamin A.
Sebuah menu yang terdapat pada bagian bawah memungkinkan Anda untuk melihat bagaimana cara mengolah dan menyajikan makanan tersebut dapat mengubah kadar lemak atau gula di dalamnya. Misalnya, jika Anda mengubah metode pembuatan kentang tumbuk menjadi kentang tumbuk yang dicampur dengan susu dan margarin (lemak nabati), kandungan lemak akan meningkat menjadi 4,7 gram, sedangkan jika Anda mencampurkannya dengan susu dan butter (lemak hewani), kandungan lemak akan semakin meningkat hingga 5 gram.
Alat ini dapat digunakan untuk membandingkan apa saja, seperti "pizza dan pie" atau "apel dan anggur". Bahkan, alat ini juga dapat membandingkan kelompok makanan dengan jenis yang berbeda, seperti "daging vs anggur".
Menurut Juru Bicara Google, Krisztina Radosavljevic – Szilagyi, alat ini dibuat dengan informasi gizi yang diambil dari sumber Departemen Pertanian AS, dan dipasang setelah keberhasilan alat pencarian nutrisi Google yang dirilis pada Mei 2013.
"Kami melihat bahwa orang-orang melakukan banyak pencarian seputar makanan dan gizi. Jadi, alat ini dapat digunakan sebagai langkah pencarian baru yang bisa dilakukan pada makanan lainnya dengan cara lebih mudah," ungkap Szilagyi, seperti dilansir Daily Mail. "Alat ini juga akan dilengkapi dengan resep dan pengetahuan tentang gizi yang lebih rumit untuk membantu pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat,” pungkasnya. (Aulia/DMO/Dok. Daily Mail)