Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Semua bumil tentu mendambakan kehamilan yang sehat dan tanpa masalah. Namun sayangnya, ada saja masalah kesehatan yang mungkin mengintai. Salah satu yang sering terjadi adalah hamil anggur (molar pregnancy) atau dalam istilah medis disebut dengan mola hydratidosa.
Mengutip WebMD, hamil anggur adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan pertumbuhan tidak normal trophoblasts, sel yang normalnya berkembang di plasenta. Ada dua jenis hamil anggur, yaitu hamil anggur lengkap dan parsial. Kenali perbedaan kedua jenis ini yuk, Moms.
Penyebab Hamil Anggur
Hamil anggur disebabkan tidak normalnya telur yang sudah dibuahi sperma. Sel manusia umumnya memiliki 23 pasang kromosom, yang tiap pasangnya terbentuk dari 1 kromosom ayah dan 1 kromosom ibu. Dalam hamil anggur lengkap, sel telur dibuahi oleh satu atau dua sperma, dan semua gennya dari ayah. Dalam situasi seperti ini, kromosom dari sel telur ibu hilang atau tidak aktif sama sekali, sedangkan kromosom ayahnya terduplikasi.
Pada kehamilan anggur parsial, kromosom ibu masih ada tetapi kromosom ayah memberi 2 set kromosom. Akhirnya embrio tersebut memiliki 69 kromosom, bukannya 46. Ini umumnya terjadi ketika ada 2 sperma membuahi satu telur.
Hamil Anggur Lengkap
Mungkin ini jenis hamil anggur yang lebih sering terjadi. Menurut Mayo Clinic, pada jenis hamil anggur lengkap, sel plasenta yang normal dan membengkak membentuk kista-kista kecil berisi cairan yang sekilas tampak seperti anggur putih. Kista-kista yang berbentuk seperti anggur putih tersebut menjadi jaringan abnormal yang memenuhi rahim.
Pada hamil anggur lengkap, janin tidak terbentuk secara sempurna, dan ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi sperma tidak berkembang menjadi janin. Mengutip What to Expect, hamil anggur lengkap adalah pembuahan yang abnormal, tepatnya ketika dua set kromosom dari ayah tidak bercampur dengan kromosom dari ibu. Gangguan kehamilan ini umumnya bisa diketahui di minggu-minggu pertama konsepsi, dan semuanya berakhir dengan keguguran.
Hamil anggur menimbulkan gejala kehamilan yang mirip dengan kehamilan normal, yang membuatnya sulit terdeteksi tanpa pemeriksaan lengkap oleh dokter. Ketika dokter melakukan USG, hasil USG kehamilan anggur lengkap akan menunjukkan tidak ada embrio atau janin, terdapat kista berbentuk seperti anggur putih dan tidak ada cairan ketuban.
Hamil Anggur Parsial
Kondisi hamil anggur parsial terjadi ketika satu sel telur dibuahi oleh dua sperma secara bersamaan. Hal ini menimbulkan jaringan plasenta abnormal yang akan tumbuh bersama janin yang juga mengalami kerusakan dan tidak berkembang. Hamil anggur parsial juga membuat rahim dipenuhi dengan kista-kista kecil berisi cairan, yang membuat janin tidak bisa berkembang. Menurut Mayo Clinic, hamil anggur parsial memungkinkan terbentuknya janin, namun umumnya janin tersebut tidak bisa bertahan dan gugur di beberapa minggu pertama kehamilan.
Berdasarkan pemeriksaan USG, hamil anggur parsial akan menunjukkan bahwa pertumbuhan janin di perut sangat terbatas, air ketuban pun sangat sedikit, dan terdapat kista tebal yang memenuhi rongga tahim. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)