Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Setelah menanti selama sekitar sembilan tahun, aktris Shandy Aulia akhirnya melahirkan anak pertamanya, Claire Herbowo, pada 12 Februari 2020. Selama itu pula, Shandy mengaku kerap mendapat pertanyaan "Kapan punya anak?".
Jodoh, rezeki, kelahiran, dan kematian adalah takdir yang tidak bisa diketahui siapa pun. Namun tentu saja selalu ada mulut-mulut usil yang mempertanyakan "Kapan punya anak?" atau "Kenapa belum hamil?". Pertanyaan-pertanyaan klasik yang kerap membuat Anda kesal.
Well, jangan terburu emosi Moms. Sesungguhnya ada trik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan 'mengganggu' semacam itu. Yuk, simak caranya berikut ini.
Siapa yang Bertanya?
Sebelum Moms memutuskan untuk menjawab, mungkin lebih baik Anda melihat terlebih dahulu siapa yang bertanya. Anda tentu saja tidak bisa menjawa pertanyaan "Kenapa belum hamil?" dengan cara ketus apabila yang bertanya adalah orang tua. Biasanya mereka memang bertanya karena peduli.
Selain itu, beberapa teman atau saudara juga kerap menanyakan hal serupa karena mereka berharap bisa memberikan saran. Nah, di sinilah diperlukan kejelian Anda. Jika Anda mengenal sang penanya sebagai sosok yang baik, tak ada salahnya jika Anda menjawab pertanyaan itu dengan baik pula atau memberitahu kondisi yang sesungguhnya.
Namun jika Anda tahu yang bertanya merupakan sosok yang memang suka nyinyir, maka sah-sah saja jika Anda menanggapinya jawaban singkat seperti "Tidak tahu!" atau "Hanya Tuhan yang tahu". Tujuannya agar tidak ada pertanyaan lanjutan.
Jawaban Mengedukasi
Jika memang mood Anda lagi bagus, tak ada salahnya untuk memberikan jawaban yang mengedukasi. Tapi tentu saja, Anda harus mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Jadi ketika ada yang bertanya soal kenapa Anda tak kunjung hamil, Anda bisa menjawab dengan kalimat-kalimat seperti "Tahukah kamu bahwa menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 10 persen wanita di Amerika Serikat yang berusia 15-44 tahun memiliki kesulitan untuk hamil atau mempertahankan kehamilan, lho."
Atau Anda juga bisa menjelaskan "Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang wanita sulit untuk hamil, antara lain adalah gangguan ovulasi seperti polycystic ovary syndrome (PCOS), hormon prolaktin yang berlebih, kerusakan pada tuba falopi, dan endometriosis. Kamu tahu kan arti endometriosis?"
Bagi sahabat atau kerabat yang memang perhatian terhadap Anda, pasti mereka tak keberatan mendengarkan penjelasan Anda. Tapi bagi mereka yang bertanya karena iseng atau julid semata, jawaban teknis sekaligus mengedukasi seperti ini biasanya membuat mereka kapok untuk kembali bertanya soal kehamilan Anda.
Alihkan Pertanyaan
Ketika Anda mulai bosan menjawab pertanyaan "Kenapa belum hamil?", coba Anda alihkan pembicaraan. Bisa saja Anda menjawab singkat "Tidak Tahu!", lalu mengalihkan pertanyaan tentang hal-hal lain atau bahkan balik bertanya "Kamu repot enggak sih, punya anak banyak?"
Jangan Diambil Pusing
Faktanya banyak orang yang jahil melontarkan pertanyaan-pertanyaan mengganggu semacam itu. Sebaiknya, Anda tidak terlalu memikirkannya. Jika memang mengenal penanya sebagai sosok yang memang kurang menyenangkan, wajar apabila Anda memilih menjawab dengan ketus atau menyindir kembali.
Namun, Moms juga perlu ingat bahwa masih banyak lho, sahabat dan kerabat yang masih peduli dengan Anda. Mereka bertanya dengan maksud yang baik. Oleh sebab itu, sebaiknya juga direspons dengan baik. So, jangan ambil pusing ya Moms. Tetap berusaha sebaik mungkin dan jaga mood untuk selalu bahagia karena kondisi perasaan Anda juga memengaruhi peluang kehamilan. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)