Type Keyword(s) to Search
BABY

Pro dan Kontra: Bolehkah Bayi Mengonsumsi Madu?

Pro dan Kontra: Bolehkah Bayi Mengonsumsi Madu?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Teliti memilih bahan makanan untuk MPASI Si Kecil memang diperlukan. Pasalnya dengan sistem pencernaan yang belum matang, Si Kecil dapat mengalami berbagai gangguan bila asupan makanannya tidak tepat dan sesuai dengan tahapan perkembangannya, Moms.

Banyak sekali perdebatan tentang bahan makanan apa yang cocok dan yang tidak cocok untuk bayi, salah satu yang paling sering dibahas adalah madu. Ya, pemberian madu pada bayi kerap menjadi perdebatan. Ada yang pro, tapi tak sedikit pula yang kontra. Berikut penjelasan lengkapnya, Moms.

Kontra: Memicu Penyakit pada Bayi

Madu, baik madu mentah, olahan, maupun dalam bentuk sebuah makanan lain, disarankan untuk diberikan pada bayi setidaknya ketika ia berusia setahun. Penyebabnya, sistem pencernaan Si Kecil yang belum berkembang sempurna ditakutkan tidak mampu menghadang bakteri Cloistridum botulinum, yakni bakteri yang menyebabkan infant botulism atau botulisme pada bayi. Bakteri ini banyak ditemukan pada tanah dan debu, serta seringkali mengontaminasi bahan makanan tertentu, terutama madu.

Bakteri ini memproduksi racun di dalam saluran pencernaan bayi dan dapat diserap lalu disebarkan ke seluruh tubuh, sehingga dapat menimbulkan dampak serius bagi kemampuan mengontrol otot bayi. Pada kasus yang ekstrem, otot-otot yang digunakan untuk bernapas juga bisa menjadi lumpuh.

Pada anak yang lebih tua, bakteri ini aman untuk dikonsumsi. Tapi pada bayi berusia di bawah setahun, bakteri ini sangat berbahaya karena bayi tidak memiliki cukup asam pada sistem pencernaannya untuk mengatasi racun dari bakteri tersebut.

Beberapa gejala botulisme pada bayi antara lain adalah konstipasi, ekspresi wajah yang datar, kemampuan mengisap dan mengunyah yang melemah, tangisan yang lemah, kesulitan menelan, mengiler, otot menjadi lemah, dan kesulitan bernapas. Selain itu, madu juga bercita rasa manis sehingga bisa memicu pola makan yang buruk serta kerusakan gigi.

Pro: Tidak Seberbahaya Itu

Di sisi lain, ada pihak yang percaya bahwa madu tidak seberbahaya itu. Kasus botulisme pada bayi yang disebabkan oleh madu sangatlah jarang terjadi. Botulisme pada bayi termasuk penyakit yang langka. Di Amerika Serikat, kurang dari 200 kasus botulisme pada bayi yang dilaporkan setiap tahunnya dan bayi dapat sembuh seperti sedia kala.

Lagipula, madu mengandung banyak sekali nutrisi untuk bayi, mulai dari enzim, asam amino, mineral, hingga antioksidan. Madu juga kaya akan vitamin B dan C. Madu juga dikenal sebagai pemanis alami yang lebih baik daripada gula, sehingga tak perlu jumlah yang banyak untuk mendapatkan rasa manis.

Berikut beberapa hal yang sering diperdebatkan mengenai pemberian madu pada bayi. Yang perlu diingat, jangan berikan makanan selain ASI pada periode ASI eksklusif. Bila Anda ingin memberikan madu pada Si Kecil sebelum usianya satu tahun, maka sebaiknya konsultasikan hal ini terlebih dulu dengan dokter ya, Moms. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)