Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Aku ingin ini! Aku ingin itu! Kebanyakan anak selalu ingin menjadi pihak yang didengarkan. Jarang sekali mereka mau menjadi pendengar yang baik. Namun bukan berarti kebiasaan tersebut tidak dapat diubah, lho. Asal tahu caranya, Moms bisa mengajarkan Si Kecil untuk menjadi pendengar yang baik.
Perlu diketahui, menjadi pendengar yang baik akan sangat bermanfaat bagi keberhasilan Si Kecil di sekolah sekaligus lingkungan sosialnya. Dengan menjadi pendengar yang baik, anak akan lebih mudah mengikuti petunjuk serta mengerti pelajaran yang diberikan. Secara sosial, Si Kecil dengan kemampuan mendengar yang baik juga memiliki kecenderungan untuk menjelma sebagai teman yang baik bagi anak-anak lain.
Memberi Contoh
Moms ingin buah hati Anda menjadi pendengar yang baik? Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan memberi contoh. Si Kecil seringkali belajar hal-hal baru dengan cara meniru. Jadi ketika ia bercerita, pastikan Anda mendengarkan celotehnya tersebut dengan seksama. Jangan memotong pembicaraan anak.
Anda juga sebaiknya memberikan perhatian penuh kepadanya. Jangan mendengarkan cerita anak sambil memainkan handphone atau melakukan kegiatan lain yang bisa membuat Si Kecil beranggapan bahwa Anda menyepelekan ceritanya.
Perhatikan Gaya Berbicara
Ketika Moms ingin mendapat perhatian penuh dari Si Kecil, pastikan juga gaya berbicara Anda cukup jelas tapi menarik untuk sang buah hati. Tatap matanya ketika sedang berbicara sehingga ia menyadari bahwa Anda menginginkan perhatian darinya.Â
Berikan Petunjuk Sederhana Tapi Jelas
Anda juga bisa membangun kebiasaan untuk 'mendengar' dengan memberikan instruksi sederhana dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya "Sayang, ayo bersihkan tanganmu di kamar mandi. Setelah itu, kita makan bersama di meja makan".
Namun perlu diperhatikan, anak berusia dua tahun biasanya hanya bisa mengikuti dua instruksi sederhana. Setelah Si Kecil terlatih untuk mengikuti 1 atau 2 instruksi sederhana, Anda bisa menambahnya secara bertahap. Meminta Si Kecil untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari bukan hanya melatihnya untuk mendengarkan instruksi, tapi juga membuatnya lebih mandiri.
Jangan Lupa Pujian
Anda suka dipuji? Sama halnya dengan Si Kecil. Jika ia berhasil menjadi pendengar yang baik atau sukses mengikuti instruksi Anda, jangan lupa memberikan sedikit pujian baginya. Moms bisa mengatakan "Wah, kamu pintar ya" atau "Terima kasih ya sudah mau mendengarkan Mama".
Konsisten dengan Ucapan
Saat Moms memberikan instruksi kepada Si Kecil, pastikan Anda konsisten dengan ucapan tersebut. Misalnya Anda memberitahu anak "Kamu bisa mendapatkan dua keping kue lagi", maka berikan dia hanya dua keping kue, bukannya tiga atau empat. Dengan begitu Si Kecil akan memahami bahwa Anda serius dengan kata-kata Anda.
Konsistensi juga perlu dilakukan ketika Moms mengajarkan anak tentang konsekuensi suatu tindakan. Misalnya saat Si Kecil terus saja berdiri di dekat ayunan di taman bermain, Moms bisa mengatakan kepadanya bahwa hal itu berbahaya dan Anda akan membawa ia pulang jika tak mau menuruti instruksi Anda.
Jika memang anak tetap bersikeras untuk berdiri dekat ayunan, maka Anda pun harus konsisten dengan ucapan dan segera membawanya pulang. Dengan begitu, anak juga akan belajar dengan konsekuensi dari tindakannya.
Membaca Bersama
Mengajarkan anak untuk menjadi pendengar yang baik tidak selalu melalui instruksi. Moms juga bisa mengajak anak untuk membaca buku bersama. Anda bisa membacakan kisah dalam buku tersebut dengan suara yang cukup keras dan jelas.
Sesekali, ajak Si Kecil untuk berinteraksi dengan menanyakan sesuatu tentang cerita atau tokoh dalam buku, menunjuk benda-benda yang ada dalam buku dan memintanya menyebutkan nama benda tersebut. Membaca bersama akan melatih anak untuk menjadi pendengar yang baik, sekaligus mempersiapkan dirinya saat akan memasuki sekolah.
Bermain Sambil Mendengarkan
Maksudnya, Anda bisa mengajak Si Kecil bermain sambil mendengarkan suara musik, lagu-lagu, atau suara-suara lain yang bisa menarik perhatiannya. Kebiasaan ini juga akan melatih anak untuk bisa menjadi pendengar yang baik. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)