Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Waspada Alergi Tungau Debu di Rumah

Waspada Alergi Tungau Debu di Rumah

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Salah satu alergi yang paling umum dialami adalah alergi tungau debu. Alergi tungau debu adalah reaksi terhadap partikel kecil yang biasa hidup di dalam debu rumah. Dalam kasus ringan, alergi tungau debu, dapat menyebabkan demam, bersin, pilek, mata merah atau berair, batuk, hidung tersumbat, dan hidung meler. Alergi tungau debu dapat mengakibatkan serangan asma berat, seperti mengi, sakit dibagian dada, dan sesak napas.

Debu tungau merupakan hanya mampu dilihat melalui mikroskop. Tungau hidup di dalam debu, dan memakan sel-sel kulit manusia yang terlepas. Tungau umumnya berkembang biak dalam suhu hangat dan lingkungan yang lembab, seperti selimut, kain, dan karpet. Untuk itu, kebersihan rumah perlu dijaga dengan cermat, dengan memerhatikan hal berikut ini.

1.Rajinlah membersihkan perabot rumah menggunakan lap basah untuk menjaga agar tungau yang hidup dalam debu tidak terbang kemana-mana.

2.Ganti Sprei, sarung bantal, dan guling seminggu sekali. Sebelum mencuci sprei, sarung bantal, dan guling, rendam terlebih dahulu dengan air panas selama 1 jam untuk membunuh tungai debu.

3.Cucilah korden dalam rumah setiap 3 bulan sekali.

4.Kurangi penggunaan karpet di rumah. Karpet merupakan salah satu tempat favorit tungau debu.

5.Sebaiknya simpan pajangan boneka Si Kecil dalam kotak tertutup, atau bungkus dengan plastik. Banyak penelitian mengungkapkan, boneka juga terbukti sebagai magnet tungau debu. Untuk itu, hindari penyimpanan boneka di kasur.

6.Atur suhu dan kelembaban ruangan. Tungau debu hidup subur di tempat yang gelap, hangat dan lembab. Usahakan kamar tidur dalam kondisi terang dan kering. Biarkan udara dan sinar matahari masuk lewat jendela atau lubang ventilasi.

7.Jika Anda menggunakan AC, servis AC anda 3-6 bulan sekali untuk menghindari menumpuknya debu di dalam filter. (Aulia/dok.M&B)