Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Anak adalah anugerah. Setiap anak dilahirkan istimewa dengan keunikan dan kelebihannya masing-masing. Namun tidak dapat dipungkiri, ada sebagian anak yang memiliki tingkat intelegensi yang jauh di atas rata-rata. Anak-anak inilah yang kerap dikategorikan sebagai anak jenius.
Pada umumnya, anak jenius sudah memperlihatkan kepintarannya sejak usia yang sangat dini. Berikut adalah beberapa ciri yang mungkin Moms bisa temukan pada Si Kecil yang jenius:
1. Cepat Memahami Kosakata
Usia 0-5 tahun dianggap sebagai golden age atau masa keemasan anak-anak. Pada periode inilah anak mengalami perkembangan fisik dan otak yang signifikan. Mereka akan belajar banyak hal, termasuk memahami bahasa.
Pada usia 1 atau 2 tahun, biasanya Si Kecil mulai mengenal satu atau dua kata sederhana. Sebagian anak ada yang sudah bisa mulai merangkai kalimat sederhana menjelang usia 3 tahun. Namun pada anak jenius, kemampuan mereka memahami dan merangkai kosakata lebih cepat. Tak heran jika anak jenius sudah bisa mengembangkan kosakata dan berbicara dengan kalimat yang kompleks di usia yang sangat dini.
2. Punya Rasa Ingin Tahu yang Besar
Kebanyakan anak memang memiliki rasa ingin tahu yang besar. Ia akan selalu penasaran dengan hal-hal yang baru dilihatnya atau mencoba sesuatu yang baru. Namun pada anak jenius, rasa keingintahuannya lebih luas lagi. Ia mungkin akan terus bertanya tentang hal-hal yang tak terpikirkan oleh anak-anak lain seusianya.
Anak dengan kecerdasan di atas rata-rata pada umumnya memang tak mudah merasa puas hanya dengan satu jawaban atau satu kali praktik. Ia akan terus mencari tahu dan mencoba hal-hal yang menurutnya menarik hingga benar-benar menguasai hal tersebut.
3. Mudah Mengenal Pola
Bentuk pola, warna, komunikasi, hingga tindakan yang berulang akan dengan mudah dikenali, bahkan diikuti oleh anak yang jenius. Pada saat anak-anak lain tidak merasa tertarik atau hanya menikmati dunia sendiri, anak dengan kecerdasan ekstra pada umumnya akan lebih mudah berbaur, bahkan melakukan hal yang tidak terpikir bisa diselesaikan oleh anak-anak seusianya.
4. Gemar Membaca
Sebagian anak kecil mungkin suka membaca. Akan tetapi pada umumnya, mereka hanya suka membaca buku dengan kalimat-kalimat sederhana atau yang disertai ilustrasi gambar yang menarik. Anak jenius memiliki ciri yang berbeda. Mereka mampu berkonsentrasi penuh dalam membaca buku yang penuh dengan kalimat kompleks untuk periode yang panjang.
Mereka seakan haus ilmu pengetahuan. Jadi ketika anak-anak lain lebih suka bermain atau melakukan hal sederhana yang menyenangkan, anak jenius akan menghabiskan waktunya membaca dua atau lebih buku. Selain itu anak jenius juga menyukai permainan stimulasi yang 'menantang' otak mereka untuk berpikir.
5. Berjiwa Pemimpin
Anak jenius juga bisa dikenali saat ia bermain dengan teman-temannya atau ketika berada dalam sebuah kelompok. Pada umumnya, anak dengan kecerdasan di atas rata-rata akan secara alami menunjukkan sikap kepemimpinan dan bisa membuat siapa saja mau mengikutinya.
Bukan tanpa alasan, hal itu terjadi karena kebiasaan berpikir yang dimilikinya serta kemampuan anak dalam mengenali situasi. Anak jenius biasanya akan lebih mudah meyakinkan anak-anak lain untuk melakukan hal yang menurutnya benar.
Apabila Moms dan Dads memiliki anak jenius, tentunya ia harus mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Sifatnya yang suka mengeksplorasi membuat anak jenius mudah merasa bosan jika tidak ada sesuatu yang dikerjakan. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya juga menyediakan sarana bagi Si Kecil yang jenius untuk menyalurkan kecerdasannya, misalnya memberikan buku-buku untuk dibaca, puzzle, atau aktivitas lainnya.
Di sisi lain, Anda juga tidak perlu memaksa anak untuk terus memperlihatkan kejeniusannya. Ia juga perlu menjalani aktivitas yang menyenangkan agar tidak merasa terbebani dan stres. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- anak
- balita
- anak jenius