Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, tahukah Anda tentang penyakit gonore (GO), atau dikenal dengan istilah 'pilek pada alat kelamin', atau kencing nanah? GO ini merupakan salah satu jenis Infeksi menular seksual yang perlu Anda waspadai karena bisa menimbulkan risiko infeksi janin dan kemandulan.
Dalam Virtual Media Briefing bertajuk "Gonore (GO): Mungkinkah 'pilek' pada alat kelamin sembuh?" yang diselenggarakan pada 5 Agustus 2020, dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia mengatakan meski data akurat untuk prevalensi GO di Indonesia masih kurang, tetapi jumlah kasus penyakit ini meningkat setiap tahunnya.
"Menurut data terakhir dari WHO, pada 2018 terdapat 98 juta kasus baru gonore. Terjadi peningkatan yang tajam dibanding pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar 62 juta kasus pada tahun 1999 dan 88 juta kasus pada tahun 2005. Diperkirakan terdapat sekitar 2 juta kasus baru di Indonesia setiap tahunnya. Sedangkan di AS, angka kejadian GO merupakan infeksi menular seksual ke-2 terbanyak setelah chlamydia," ujarnya.
Penyebab Gonore
GO disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae yang dapat menular dari orang ke orang. Bakteri ini tertarik pada selaput lendir dari tubuh atau pada daerah hangat dan lembap di saluran reproduksi, seperti leher rahim, saluran rahim, dan saluran tuba pada wanita, dan di uretra pada wanita dan laki-laki.
Bakteri ini biasanya ditularkan ketika seseorang melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka, baik secara vaginal maupun anal. Bahkan GO juga bisa menular dari ibu kepada anak selama proses persalinan.
Komplikasi yang Disebabkan Gonore
Pada dasarnya bila seseorang mendapatkan diagnosis dan terapi yang benar dan tepat, GO ini bisa disembuhkan dan pengobatannya pun bisa berlangsung cukup singkat. Namun GO yang tidak terdiagnosis dan tidak mendapat pengobatan secara benar dapat menyebabkan komplikasi ringan hingga berat.
GO yang tidak diobati dapat menyebar ke darah atau sendi seseorang dan bisa mengancam jiwa. Pada beberapa kasus, jenis infeksi menular seksual satu ini juga dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan atau menularkan HIV/AIDS.
Infeksi GO berat dan lanjut pada wanita bahkan dapat menyebabkan penularan infeksi GO ke bayi saat proses melahirkan dan infertilitas (kemandulan). Sedangkan pada pria, GO dapat menyebabkan tabung kecil yang melingkar di bagian belakang testis di mana saluran sperma berada (epididimis) menjadi meradang (epididimitis) sehingga menjadi infertil.
Gejela Gonore
Pada laki-laki, gejala gonore biasanya muncul sekitar 10-20 hari setelah infeksi. Gejala yang paling umum dan paling pertama dikenali adalah rasa panas atau terbakar ketika buang air kecil. Sementara menurut dr. Anthony, pada wanita gonore ini tanpa gejala (asimptomatik), kecuali pada infeksi yang sangat berat atau lanjut.
Tetapi untuk mewaspadainya, Moms bisa melihat beberapa gejala gonore yang mungkin muncul pada wanita seperti berikut:
⢠Keluar cairan dari vagina (berair, menyerupai krim, sedikit kehijauan)
⢠Adanya sensasi nyeri dan rasa panas ketika buang air kecil
⢠Frekuensi buang air kecil yang cukup sering
⢠Munculnya bercak darah atau perdarahan saat tidak sedang menstruasi
⢠Rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual, atau pada perut bagian bawah atau nyeri panggul
⢠Bengkak pada vulva
⢠Rasa terbakar atau panas di tenggorokan (ketika sudah melakukan oral seks)
⢠Demam.
Gonore dan Kemandulan
Seperti telah disinggung sebelumnya, infeksi gonore yang berat dan tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi besar, seperti kemandulan (infertilitas). Infertilitas pada wanita terjadi karena gonore ini dapat menyebar ke rahim dan saluran tuba, menyebabkan penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID).
PID, pada gilirannya, dapat menyebabkan jaringan parut pada tuba falopi yang menghalangi jalur sel telur yang dikeluarkan dari ovarium, sehingga mencegah kehamilan alami dan menyebabkan infertilitas. Bahkan, satu episode PID dapat menyebabkan kerusakan organ reproduksi, membuat 12% wanita mandul.
Infeksi Janin akibat Gonore
Seperti telah disinggung sebelumnya, bahwa infeksi gonore yang berat dan lanjut dapat menyebabkan infeksi pada janin, khususnya pada saat proses persalinan. Ini terjadi karena bayi bersentuhan dengan sekresi genital ibu.
Bayi yang terinfeksi gonore dapat mengalami infeksi kulit kepala, infeksi saluran pernapasan atas, uretritis, atau vaginitis. Infeksi bisa masuk ke darah bayi, dan menyebabkan penyakit umum. Selain itu infeksi mata yang serius juga mengancam Si Kecil. Meski infeksi mata pada bayi baru lahir memang jarang disebabkan oleh gonore, namun jika hal tersebut terjadi, hal tersebut dapat mengakibatkan kebutaan permanen.
Pencegahan Gonore
GO bisa dicegah dengan melakukan hubungan intim yang aman dengan menggunakan kondom atau tidak bergonta-ganti pasangan. Selain itu, gaya hidup berikut juga dapat membantu mencegah GO:
⢠Menggunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seks
⢠Tidak ganti-ganti pasangan seks
⢠Batasi kontak seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi
⢠Cegah dengan melakukan vaksin HPV sebelum berusia 26 tahun
⢠Bila merasa terinfeksi, hindari kontak seksual dan periksa ke dokter (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik, Eugenia Communications)