Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Hamil Makan Daging Kambing, Adakah Risikonya buat Kesehatan?

Hamil Makan Daging Kambing, Adakah Risikonya buat Kesehatan?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Hari Raya Idul Adha identik dengan proses penyembelihan hewan kurban seperti kambing. Karena itu, kita juga akan menjumpai banyaknya olahan dan sajian menu daging kambing di mana-mana.

Banyaknya menu kambing mungkin akan membuat Anda yang tengah hamil sangat ingin mencicipi hidangan daging kambing, namun ragu, boleh enggak sih, sebenarnya bumil makan daging kambing?

Sah-sah saja jika Moms ingin ikut menikmati sajian daging kambing. Apalagi jika daging kambing memang makanan favorit Anda. Tetapi, tetap ada aturan yang harus dipatuhi ya, karena setiap asupan makanan yang Anda konsumsi tentu saja akan berpengaruh pada kondisi kehamilan dan janin. 

Manfaat daging kambing pada ibu hamil

Sejauh ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa daging kambing bisa berisiko pada kesehatan kehamilan. Justru, ada beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh dengan mengonsumsi daging kambing dalam porsi wajar. Ini manfaatnya:

1. Kaya zat besi. Daging kambing kaya akan zat besi yang sangat penting untuk menjaga kadar hemoglobin dalam darah. Zat ini berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh dan pembentukan sel darah merah. Dengan mengonsumsi makanan ini, maka Anda akan bisa terhindari dari risiko anemia.

2. Sumber protein. Daging kambing juga merupakan sumber protein yang baik. Asupan protein yang cukup tentunya sangat dibutuhkan selama masa kehamilan untuk membantu mendukung tumbuh kembang janin di dalam kandungan.

3. Tinggi zinc. Kandungan zinc yang tinggi pada daging kambing akan bermanfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh janin dan memastikan pertumbuhannya selalu sehat.

4. Kaya vitamin. Daging kambing juga kaya akan vitamin B kompleks, termasuk vitamin B12, nutrisi yang esensial dalam pembentukan sistem saraf yang sehat, sel darah merah, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Yang perlu diperhatikan sebelum menyantap daging kambing

Meskipun begitu, Moms juga sebaiknya memperhatikan porsi daging kambing yang akan disantap. Ingat, jangan menyantapnya terlalu berlebihan, karena segala sesuatu yang berlebihan tentunya tidak baik ya, Moms.

Ada beberapa hal lain yang perlu Anda perhatikan saat ingin mengonsumsi daging kambing, yakni:

• Batasi porsi daging kambing yang Anda makan. Daging kambing tinggi kalori dan kolesterol. Karena itu, jangan berlebihan menyantapnya agar kolesterol dan tekanan darah Anda tidak melonjak setelah itu untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

• Perhatikan cara memasaknya. Pastikan daging kambing diolah dan dimasak hingga matang sempurna untuk menghindari masih adanya bakteri berbahaya yang terkandung di dalamnya. Daging yang masih mentah atau belum matang sempurna berisiko mengandung parasit toksoplasmosis hingga salmonela.

• Hindari memasak daging kambing dengan cara digoreng atau dibakar sebelum diolah menjadi masakan lain karena akan menambah kadar kalori dan lemak tidak jenuh yang terkandung di dalamnya. Moms juga sebaiknya menghindari makan sate kambing karena dagingnya berisiko belum matang sempurna. Bagian hitam daging sate juga tidak aman untuk dikonsumsi karena mengandung senyawa karsinogenik alias pemicu kanker yang tidak baik bagi kesehatan Anda.

• Untuk lebih aman, Moms bisa meminta daging kambing diolah menjadi sop atau tumis. Mengolah dengan cara ini tidak menambah kadar kalori dan lemak jenuh seperti menggoreng.

• Sertakan juga sayuran untuk dimakan bersama daging kambing yang Anda santap. Jangan lupa juga mengonsumsi buah-buahan untuk variasi dan tambahan asupan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan Anda dan janin.

• Pastikan minum banyak air putih saat Anda makan daging kambing. Hal ini bermanfaat untuk menetralkan lemak dalam tubuh Anda.

• Jika perlu, berkonsultasilah dengan dokter Anda, apakah tidak masalah buat Anda makan daging kambing. Jika dokter memberikan lampu hijau, Anda boleh mengonsumsinya, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)