Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Balita Suka Memukul Diri Sendiri? Ini Penyebabnya, Moms

Balita Suka Memukul Diri Sendiri? Ini Penyebabnya, Moms

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Seiring bertambahnya usia anak, tak hanya hal menggemaskan yang akan Moms lihat darinya. Mungkin saja Si Kecil bisa melakukan hal yang membingungkan hingga menimbulkan rasa khawatir dari orang tua, seperti saat ia memukul atau tampak seperti menyakiti dirinya sendiri.

Sebelum Anda panik, perlu diketahui bahwa perilaku ini sebenarnya cukup wajar dilakukan anak di usia balita. Ada berbagai alasan yang menyebabkan Si Kecil memukul diri sendiri, dan bisa dikatakan jadi satu fase yang akan dilewati selama tumbuh kembangnya.

Hampir setiap anak akan mengalami tantrum atau mengamuk, baik saat hanya di depan orang tua ataupun di depan umum. Dengan alasan keinginan yang tidak terpenuhi, rasa kesal yang muncul pun diluapkan Si Kecil, termasuk dengan memukul kepala atau bagian tubuh lainnya.

Dan sebelum berkonsultasi dengan dokter atau ahli psikologi, Moms perlu tahu beberapa alasan lain yang bisa menyebabkan anak melakukan hal ini, di antaranya:

1. Masalah Motorik dan Sensori

Masa berkembang yang dilalui Si Kecil mungkin mengalami ketidakseimbangan alami saat ia mempelajari pola motorik baru. "Perkembangan sensori yang anak miliki juga bisa memengaruhi perilakunya, untuk memahami sentuhan pada diri sendiri atau memahami kemampuan yang mereka miliki," tambah Alyssa Wilkins, terapis dan spesialis pengembangan anak usia dini dan autisme, dilansir dari Romper.

2. Tidak Tahu Cara Meluapkan Emosi

Karena masih balita, maka Si Kecil masih banyak belajar untuk mengenal perasaan emosionalnya. Maka saat ia merasakan marah dan tak tahu bagaimana cara menyampaikannya dengan ucapan, anak hanya akan menangis, mengamuk, hingga memukul dirinya sendiri, disadari ataupun tidak.

Sebagai orang tua, Moms pun perlu membantu mengajarkan Si Kecil untuk mengenal rasa emosi, seperti marah, kesal, frustrasi hingga stres yang bisa ia alami, dengan cara yang benar tanpa menyakiti diri sendiri ataupun orang lain.

3. Merasakan Sakit secara Fisik

Moms mungkin saja tidak melihat ada yang aneh pada Si Kecil sampai ia mulai memukul salah satu bagian tubuhnya. Hal ini ia lakukan bisa karena ingin menunjukkan adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang ia alami. Misalnya jika ia memukul bagian telinga, mungkin saja anak mengalami infeksi telinga atau jika yang dipukul adalah bagian perut, mungkin ia mengalami sakit di bagian tersebut. Moms tentu bisa memanfaatkan perilaku ini sebagai gejala untuk mengecek kondisi kesehatan anak.

4. Mencari Perhatian

Ketika Moms atau Dads sedang sibuk melakukan aktivitas dan Si Kecil merasa terabaikan, ia akan mencari cara untuk mendapatkan perhatian Anda. Salah satu caranya tentu dengan memukul diri sendiri. Hal itu diyakini anak sebagai 'trik' untuk bisa mendapat perhatian orang tuanya dan jadi bisa memiliki waktu bermain bersama.

5. Mengalami Masalah Psikologi

Apabila anak tampak terlalu sering memukul diri sendiri atau bahkan orang lain, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan ahli. Kondisi ini bisa menjadi salah satu gejala Si Kecil mengalami autisme dan masalah ini tentu bisa diatasi dengan terapi dan perhatian yang penuh dari Anda sebagai orang tua pada balita agar ia bisa mendapatkan tumbuh kembang yang optimal. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)