Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Waspada! Kulit juga Bisa Mengalami Dehidrasi, Moms

Waspada! Kulit juga Bisa Mengalami Dehidrasi, Moms

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Anda tentunya sudah tak asing lagi dengan istilah dehidrasi. Ya, dehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan sehingga keseimbangan zat gula dan garam menjadi terganggu. Akibat dari dehidrasi, organ tubuh tidak dapat berfungsi secara normal.

Namun tahukah Anda? Dehidrasi tidak hanya bisa terjadi pada tubuh Anda, melainkan juga pada kulit. Dehidrasi kulit merupakan kondisi kulit yang kekurangan cairan pada lapisan epidermis sehingga menyebabkan hilangnya natural moisturizing factor (NMF) atau faktor pelembap alami kulit yang berakibat kepada menurunnya tingkat kelembapan.

Tanda-tanda Kulit Mengalami Dehidrasi

Saat kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi, kulit akan menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

• Terasa kencang dan gatal, terutama setelah Anda cuci muka, mandi, maupun berenang.

• Tampak kusam dan terasa kasar ketika disentuh.

• Terdapat garis-garis halus atau mengelupas pada kulit di bagian tertentu.

Seperti yang telah disebutkan di atas, kulit mengalami dehidrasi ketika lapisan epidermis kulit mengalami kekurangan cairan. Sebagai catatan, di lapisan ini terdapat 4 jenis lapisan sel-sel kulit, salah satunya stratum corneum. Cairan yang berada di lapisan epidermis ini sangat berperan menjaga elastisitas dan mencegah kulit menjadi kering.

Pada stratum corneum inilah terdapat komponen penting, seperti natural moisturizing factor (NMF) yang bertugas menjaga kadar cairan pelembap kulit. Faktor pelembap alami merupakan perpaduan molekul higroskopik (sifat menarik dan menahan air) yang menjaga hidrasi pada stratum corneum. Sebagian kandungan dari NMF adalah garam (termasuk elektrolit), urea, laktat, serta asam amino.

Produksi NMF ini sangat bergantung pada kelembapan lingkungan sekitar. Saat kadar cairan kurang dari 10 persen, maka permukaan kulit akan menjadi kering dan hal ini menjadi pertanda utama bahwa tubuh kekurangan cairan.

Efek Dehidrasi pada Kulit

Kulit yang mengalami dehidrasi akan terlihat kering dan kusam. Hal itu tentunya akan memengaruhi penampilan Anda. Apalagi jika gejala kulit kecil muncul di wajah. Bagi sebagian wanita, kondisi ini bisa menimbulkan efek kurang percaya diri.

Jika dibiarkan, dehidrasi pada kulit akan membuat kulit Anda mengalami penuaan lebih cepat. Karena jaringan kolagen dan elastis juga tidak bisa berfungsi dengan baik saat kekurangan cairan sehingga membuat kulit Anda mengendur. Anda juga lebih rentan mengalami lesi (kondisi abnormal pada jaringan), seperti tumor jinak.

Mengatasi Dehidrasi

Anda dapat mencegah kondisi dehidrasi pada kulit dengan menjaga asupan cairan setiap harinya. Kebutuhan minum air putih berbeda bagi setiap orang. Usahakan Anda mengonsumsi air putih dengan takaran yang cukup, terutama di cuaca yang panas serta saat tubuh banyak kehilangan cairan.

Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi minuman elektrolit, termasuk sebelum tidur agar kulit tetap terjaga kelembapannya dari dalam. Hal ini dikarenakan cairan elektrolit mampu menggantikan komponen natrium, kalium, dan magnesium tubuh yang hilang melalui keringat.

Jangan lupa menggunakan pelembap. Rutin menggunakan pelembap juga merupakan salah satu cara untuk menjaga agar kulit Anda tidak terlihat kering atau kusam. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)