Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

7 Trik agar Suami Mau Membantu Melakukan Pekerjaan Rumah

7 Trik agar Suami Mau Membantu Melakukan Pekerjaan Rumah

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Janji untuk selalu mencintai pasangan dalam kondisi apa pun, janji untuk selalu setia, janji untuk selalu meluangkan waktu bersama, janji untuk menyelesaikan perbedaan tanpa ancaman dan amarah. Hmm, hal-hal apa lagi yang Moms dan Dads janjikan sewaktu baru mengawali kehidupan berumah tangga? Apakah saling membantu pekerjaan rumah tangga juga termasuk dalam daftar janji Anda?

Biarpun terlihat sepele, pembagian tugas rumah tangga juga menjadi faktor kebahagiaan istri, lho. Bahkan, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Family Psychology 2015, pasangan suami istri yang berbagi pekerjaan rumah tangga memiliki kehidupan yang harmonis. Selain itu, kehidupan seksual mereka pun akan lebih memuaskan.

Yup, pernikahan adalah tentang hubungan 'bisnis'. Ini berarti membuat catatan keuangan, berbelanja, bersih-bersih, memasak, merawat anak, dan sebagainya. Ketika 'bisnis' berjalan lancar, tentunya pernikahan akan lebih damai dan harmonis.

Namun ada kalanya, Moms jengkel dengan sifat Dads yang cenderung 'cuci tangan' dan ogah-ogahan jika sudah menyangkut pekerjaan rumah. Ketika Anda atau pasangan tidak senang dengan pembagian tugas di rumah, level stres tentunya akan meningkat dengan cepat. Banyak survei dan penelitian yang menyebutkan bahwa tugas domestik bisa menjadi konflik kedua setelah masalah uang dalam pernikahan.

Memang sih, beban Dads dalam mencari nafkah untuk keluarga sudah berat, tetapi menjadi ibu rumah tangga juga tak kalah berat, lho. Lalu, Moms pun berharap agar suami mengerti dan berinisiatif membantu mengerjakan pekerjaan rumah tanpa diminta terlebih dahulu.

Namun, bagaimana caranya agar suami mau ikut serta mengerjakan perkerjaan rumah tangga? Sekadar 'kode-kodean' tentunya tak akan efektif Moms, apalagi jika suami Anda tergolong pria yang kurang peka dalam hal-hal seperti ini. Nah, coba deh Moms lakukan beberapa cara mudah berikut ini.

1. Komunikasikan pada Pasangan

"Duh, cucian piring kok numpuk banget, ya. Hmm.. andai ada yang bisa bantu..." Hasilnya, Dads tetap tak acuh dan Moms makin kesal. Kalau sudah begini, salah siapa? Ya Moms, komunikasi yang baik merupakan hal paling utama dan penting untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Karena itu, sebisa mungkin, komunikasikan juga hal-hal yang terlihat sepele seperti pembagian tugas di dalam rumah.

Dads belum tentu bisa memahami keinginan Moms jika Moms hanya melempar 'kode'. Bisa jadi, hal ini justru memicu pertengkaran, lho. Carilah waktu dan suasana yang tepat untuk berbicara, sampaikan secara terbuka pikiran Anda, khususnya beberapa hal yang tidak bisa Moms kerjakan sendiri dan membutuhkan bantuan Dads.

2. Mulai dengan Tugas Sederhana

Jangan langsung membebani Dads dengan tugas yang berlebihan, ya. Moms bisa minta tolong Dads untuk melakukan tugas-tugas mudah seperti merapikan tempat tidur, mencuci piring, atau menyapu lantai. Jangan lupa mengawali permintaan Moms dengan kata "Tolong", ya.

3. Hargai Hal-hal Kecil

Jangan menutup mata untuk hal-hal sederhana yang sudah Dads lakukan seperti mengganti lampu yang mati, memperbaiki genteng yang bocor, atau bahkan membawakan belanjaan Moms. Hargailah tindakannya dan jangan ragu berterima kasih dan memuji untuk mengapresiasi inisiatif Dads membantu Anda. Jika Moms bisa menghargai hal-hal kecil tersebut, tentu Dads akan lebih semangat melakukan pekerjaan rumah lain yang bisa memudahkan Anda.

4. Jangan Banyak Protes!

Seringkali istri menjadi sangat perfeksionis saat suami mulai mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Tapi Moms, daripada Anda sibuk mengkritik Dads karena tidak bisa memilihkan baju yang sesuai atau matching untuk Si Kecil, atau menggoreng tempe dengan cara yang berbeda, lebih baik turunkan standar Anda dan cobalah untuk bertoleransi. Tak ada pasangan yang 100 persen memiliki selera dan gaya yang sama, dan berdebat hanya akan menimbulkan masalah Anda. Bersyukurlah karena Dads masih secara sukarela membantu Anda, Moms.

5. Lakukan Bersama

Tak hanya liburan, nonton film atau makan malam berdua saja yang bisa dijadwalkan. Beres-beres rumah bersama juga bisa lho, Moms. Malahan, dengan mengerjakan pekerjaan rumah bersama, selain rumah yang bersih dan rapi, ini juga bisa jadi cara Moms dan Dads bonding dan menjaga keharmonisan keluarga.

6. Curhat Saja

Moms, laki-laki suka dengan hal-hal yang berbau heroik. Mereka suka menjadi sandaran ketika pasangannya menghadapi masalah, dan tak segan untuk membantu. Nah, sifat ini bisa kita 'manfaatkan' untuk membuat Dads mau membantu kita.

Ajak Dads ngobrol dan ceritakan keluh kesah Moms tentang beratnya pekerjaan rumah. Ingat, jangan gunakan kalimat yang menyerang atau menyudutkan Dads ya, Moms. Sampaikan secara lugas pada Dads apa saja yang hal-hal yang bisa dikerjakan olehnya. Curhat Moms ini pasti bisa kok, ia dengarkan dan menjadi pertimbangan kuat untuk membantu Moms.

7. Bagi Tugas dengan Cermat

Melakukan pembagian tugas dengan adil sangat penting, Moms. Bagaimana caranya?

• Duduk bersama dan buat daftar tugas rumah yang masing-masing Anda dan pasangan benci. Siapa tahu, tugas yang dibenci Dads bisa Anda kerjakan. Jika Moms dan Dads sama-sama membenci suatu tugas, cari solusi untuk menyelesaikan tugas tersebut, misalnya mengerjakan tugas ini bersama sebagai tim.

• Luangkan waktu satu minggu untuk latihan mengerjakan tugas di rumah. Jadi, dalam satu minggu, Moms melakukan semua pekerjaan rumah, lalu Dads melakukan yang sama di minggu berikutnya. Bandingkan daftar pekerjaan rumah yang sudah Anda dan Dads lakukan di minggu ketiga. Latihan ini bisa membuka mata Anda berdua mengenai tugas apa yang masing-masing Moms dan Dads bisa lakukan setiap hari.

• Salah satu 'ranjau' yang perlu dihindari adalah pembagian tugas secara 50-50, karena Dads tak akan mungkin bisa melakukannya. Bahkan, sebuah penelitian di Norwegia menemukan pasangan yang membagi tugas rumah secara merata lebih mungkin bercerai. Bukan karena jenis tugas rumah, tapi lebih mengenai masalah dinamika pembagian tugasnya. Jadi, jangan memaksakan kehendak Anda.

• Hal penting lainnya yang harus dipertimbangkan sebelum membagi pekerjaan adalah jam biologis masing-masing. Moms mungkin tipe orang yang bangun sangat pagi, namun di lain sisi, Dads bangun lebih siang karena masih terjaga hingga larut malam untuk bekerja. Ingat, saling memaksa melakukan tugas saat tubuh tidak siap hanya akan menyulut emosi dan menciptakan ketegangan. (Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)