Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Kenali False Hunger, Rasa Lapar Palsu Pemicu Obesitas!

Kenali False Hunger, Rasa Lapar Palsu Pemicu Obesitas!

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Baru saja makan, tapi sudah merasa lapar lagi. Apakah Anda pernah mengalami fenomena semacam itu?

Wajar jika tubuh sesekali merasa lapar. True hunger atau lapar sesungguhnya adalah momen ketika Anda merasa benar-benar lapar dan membutuhkan makanan. Pada true hunger, Anda merasa butuh untuk makan, tapi bukan tertuju pada makanan tertentu saja. Dalam kondisi ini, Anda akan memakan makanan yang ada dan disukai, tanpa menimbulkan perasaan bersalah setelah makan.

Namun hati-hati! Bisa jadi Anda salah mengartikan rasa lapar yang Anda rasakan tersebut. Seringkali, seseorang tidak dapat membedakan saat tubuh benar-benar membutuhkan makanan, dengan rasa lapar karena keinginan sesaat atau lapar palsu (false hunger). Jika Anda sering terkecoh dengan rasa lapar palsu, maka ancaman obesitas tentu ada di depan mata.

Penyebab False Hunger

Lapar palsu atau false hunger adalah rasa lapar yang belum tentu disebabkan karena Anda benar-benar merasa lapar dan butuh makan. False hunger dapat terjadi karena Anda merasa bosan atau pengaruh emosi lainnya. Perasaan lapar karena emosional biasanya hanya menginginkan makan makanan tertentu dan cenderung tinggi lemak serta gula. Penyebab false hunger bisa beraneka ragam, antara lain:

• Kurang tidur. Pada kondisi kurang tidur, kadar hormon leptin dapat menurun dan hormon ghrelin meningkat. Leptin merupakan hormon penanda rasa kenyang, dan ghrelin merupakan hormon penanda rasa lapar.

• Kekurangan salah satu jenis mikronutrien, misalnya magnesium, bisa menyebabkan Anda merasa lapar secara terus-menerus.

• Kurang serat.

• Pengaruh psikologis, seperti sedih dan marah secara berlebihan.

Mengenali False Hunger

Pada false hunger, biasanya Anda akan terus memakan makanan tersebut hingga habis walau sesungguhnya Anda sudah merasa kenyang. Rasa lapar palsu biasanya muncul tiba-tiba dan membuat Anda merasa bersalah setelah makan. Berikut adalah cara untuk mengenali false hunger:

1. Memperhatikan Waktu Makan. Kapan terakhir Anda makan? Jika kurang dari 2 hingga 3 jam sebelumnya, besar kemungkinan Anda tidak merasakan lapar yang sesungguhnya.

2. Isi dengan Serat. Jika Anda memakan makanan ringan yang tinggi serat dalam porsi kecil, apakah dapat mengenyangkan Anda hingga waktu makan berikutnya? Jika ya, artinya rasa lapar tersebut hanyalah false hunger.

3. Minum Air Putih. Anda dapat meminum satu gelas air putih terlebih dahulu dan tunggu hingga 20 menit. Apakah Anda masih merasa lapar? Jika Anda sudah tidak merasa lapar, mungkin itu hanya perasaan false hunger sesaat.

Menghindari False Hunger

Seperti telah disebutkan, false hunger bisa memicu obesitas. Oleh sebab itu, Anda perlu menghindari terjadinya lapar palsu dengan cara-cara berikut ini:

• Latihan mengontrol porsi makan Anda.

• Mengonsumsi makanan yang penuh dengan air hingga lebih cepat memberikan sinyal kepuasan ke otak.

• Mengonsumsi makanan tinggi serat yang dapat membantu memuaskan rasa lapar dan mengurangi nafsu makan.

• Menghindari makan secara prasmanan karena akan mendorong Anda untuk makan lebih banyak.

• Sertakan protein saat makan utama, khususnya protein dengan sedikit lemak, yang akan membantu Anda merasa kenyang lebih lama. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)